Mendag Muhammad Lutfi: Saatnya Produk Indonesia Gempur Pasar China

Mendag melihat saat ini Indonesia sedang bertransformasi dari sebelumnya sebagai negara pengekspor barang mentah dan barang setengah jadi menjadi barang jadi.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Jan 2021, 17:10 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 17:10 WIB
FOTO: Mengunjungi Pameran Produk UMKM dalam Program Bangga Buatan Indonesia
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Sektor UMKM mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, dengan diluncurkannya platform Dagang Digital Indonesia Store (IDNStore) diharapkan Indonesia bisa menggempur pasar regional dan pasar global khususnya pasar China.

“Saat yang bersamaan tentunya kita ingin penjual-penjual Indonesia produk-produk Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah di negaranya. Bahkan bisa bermain di pasar regional dan kokoh di pasar Global,” kata Mendag dalam Peluncuran IDNStore dilakukan secara virtual, Kamis (14/1/2021).

Oleh sebab itu Kementerian Perdagangan berupaya terus menggempur pasar China. Kata Mendag hal itu menjadi sangat penting karena saat ini di dalam negeri pun masih digempur oleh banyak platform digital seperti Shopee, Lazada, dan sebagainya.

“Jadi saya mendukung IDNStore ini sebagai bagian platform yang sangat penting untuk Indonesia juga untuk penetrasi pasar Tiongkok. Perdagangan Indonesia dan China dari hari ke hari semakin baik dan kualitasnya juga semakin bagus,” kata Mendag.

Mendag pun melihat bahwa saat ini Indonesia sedang bertransformasi dan sedang berubah, dari sebelumnya sebagai negara pengekspor barang mentah dan barang setengah jadi, namun kini mulai mengekspor barang industri berteknologi tinggi.

Dengan Demikian Kementerian Perdagangan dalam hal ini bisa memastikan bahwa perdagangan berbasis elektronik atau berbasis digital ini mampu mendekatkan pembeli dan penjual melalui IDNStore.

Lebih lanjut Mendag menyebut tren daripada ekonomi dan perdagangan dunia sudah berubah, tren itu berubah menjadi era kolaborasi. Menurutnya era kolaborasi ini mudah disebutkan, mudah diumumkan tapi sangat sulit dijalankan.

“Karena kolaborasi itu memerlukan kepandaian, kecerdasan tersendiri untuk bisa berkolaborasi. Jadi kolaborasi ini adalah suatu faktur baru dalam perdagangan yang menurut hemat saya akan yang menjadi tren yang cukup lama ke depan,” ujarnya.

Maka dengan berubahnya tren perdagangan menjadi digital, Indonesia mesti menghasilkan barang barang yang berkualitas, barang-barang yang bisa berkompetisi dengan barang-barang pasar di regional maupun Global untuk memastikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

“PR kita untuk memastikan kita mempunyai produk-produk yang baik, saat yang bersamaan kita memastikan barang-barang masuk dari luar negeri itu juga berkualitas, dan bisa membantu Indonesia baik untuk bersaing maupun untuk bereproduksi yang kita bisa ekspor ke luar negeri,” pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mendag Luncurkan IDNStore untuk Dongkrak Ekspor UKM ke China, Hong Kong dan Taiwan

Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meluncurkan Platform Dagang Digital Indonesia Store (IDNStore) yang bertujuan meningkatkan ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) ke Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan.

Platform IDNStore akan digunakan para Perwakilan Perdagangan di wilayah tersebut untuk mempromosikan produk-produk Indonesia secara daring.

“Sudah saatnya seluruh UKM Indonesia yang berorientasi ekspor mengoptimalkan pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan kinerja ekspornya,” kata Muhammad Lutfi dalam Peluncuran IDNStore dilakukan secara virtual, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya percepatan penggunaan teknologi telah terbukti menjadi salah satu alat yang efektif dan efisien untuk mempromosikan produk ekspor, termasuk sisi penyediaan data dan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis.

Lanjut Mendag menjelaskan, IDNStore merupakan platform dagang digital dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Platform tersebut diharapkan dapat memungkinkan transaksi secara bisnis-ke-bisnis (B2B) maupun bisnis-ke-konsumen (B2C) antara pelaku usaha Indonesia yang terdaftar dengan calon pembelinya di negara-negara tersebut.

Selain itu, platform ini juga menyediakan fitur pameran virtual secara langsung (live e-exhibition) dan kode QR yang mendukung kegiatan promosi virtual. Ribuan produk Indonesia dengan berbagai kategori dari lebih dari 1000 pelaku usaha telah ditampilkan di IDNStore.

“Produk-produk tersebut di antaranya produk pertanian, hasil laut, produk otomotif, makanan dan minuman, pakaian, produk kesehatan dan kecantikan, produk kerajinan, serta dekorasi rumah,” ujarnya.

Sementara Mendag mengatakan beberapa permasalahan yang dihadapi UKM Indonesia, antara lain keterbatasan kapasitas produksi, modal, sumber daya manusia, kemampuan dalam pemenuhan standar, serta keterbatasan dalam pemasaran produk.

“Promosi secara digital merupakan salah satu solusi yang dapat membantu UKM dalam memasarkan produknya, khususnya di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Adapun sejumlah capaian telah dihasilkan melalui platform IDNStore, antara lain investasi perkebunan buah naga dan pisang di Indonesia dengan tujuan ekspor ke pasar Tiongkok, Jepang, Arab Saudi, dan Persatuan Emirat Arab (Uni Emirat Arab/UEA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya