Distribusi Vaksin Covid-19 Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Distribusi vaksin Covid-19 harus dikomunikasikan dengan baik dan disentralisasi melalui BUMN.

oleh Athika Rahma diperbarui 15 Jan 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 15:30 WIB
Anggaran PEN 2021 Naik
Pedagang sepatu menata barang dagangannya di Tanah Abang, Jakarta Selasa (5/1/2021). Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 mencapai Rp 403,9 triliun, naik dari rencana sebelumnya sebesar Rp372,3 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir menjelaskan, distribusi vaksin Covid-19 penting untuk diperhatikan. Sebab, distribusi vaksin yang baik akan menjadi faktor kunci dalam pemulihan ekonomi nasional.

"Yang harus diperhatikan di 2021, bagaimana nanti soal Covid, soal vaksin, bagaimana nanti soal logistik, saya takut bisa enggak kita dalam 9 bulan ke depan 150 juta orang di Jawa dan di daerah sekitar mendapatkan vaksin Covid-19," ujar Pandu, Jumat (15/1/2021).

Menurut Presiden Komisaris SEA Group Indonesia tersebut, distribusi vaksin Covid-19 harus dikomunikasikan dengan baik dan disentralisasi melalui BUMN. Selain itu, lanjutnya, diutamakan vaksin harus bisa terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Karena ini penting sekali, karena yang membuat seperti ini kan health crisis yang berubah menjadi economic crisis, jadi nomor satu itu dulu, kesehatan, baru nomor dua penciptaan lapangan pekerjaan," ucapnya.

Setelah distribusi vaksin, kata Pandu, bagaimana lapangan pekerjaan diciptakan beriringan dengan distribusi bansos yang merata. Menurutnya, pemerintah harus memastikan Bank Himbara dapat membantu perusahaan dan UMKM untuk memulihkan kondisi perekonomiannya.

"Bank Himbara membantu dari sisi loan keringanan yang perusahaannya utang, dan juga UMKM bagaimana kita bisa mengucurkan dana agar mereka bisa bergerak, itu menurut saya sama pentingnya," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Komunikasi

Anggaran PEN 2021 Naik
Pedagang sepatu menata barang dagangannya di Tanah Abang, Jakarta Selasa (5/1/2021). Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 mencapai Rp 403,9 triliun, naik dari rencana sebelumnya sebesar Rp372,3 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Yang tidak kalah pentingnya, lanjut dia, bagaimana pemerintah harus rajin berkomunikasi ke luar dan ke dalam negeri untuk menarik investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. "Kalau perlu hire PR (public relation) baik dalam maupun luar negeri, menyampaikan what is Indonesia doing secara positif," imbuhnya.

Semua hal tersebut penting untuk dilakukan karena menurut Pandu, saat ini Indonesia terlalu pemalu sebagai negara sehingga harus lebih percaya diri lagi dalam mempromosikan apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah secara positif. Sebab, banyak investor asing yang belum mengetahui bahwa Indonesia kini telah berkembang perekonomiannya.

"Kita bertemu hampir lebih dari 40 investor dunia dan sebagian besar positif karena mereka kaget bahwa Indonesia sudah seperti ini. Jadi itu yang perlu kita lakukan, tingkatkan komunikasi lebih baik ke depannya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya