Kemnaker Salurkan Bantuan Kedua untuk Korban Gempa Mamuju-Majene

Kemnaker melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar mengirim sejumlah bantuan logistik, untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Jan 2021, 14:23 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 16:20 WIB
Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar mengirim sejumlah bantuan logistik, untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar mengirim sejumlah bantuan logistik, untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar mengirim sejumlah bantuan logistik, untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

"Pada hari ini, kami melepas pemberangkatan bantuan berupa beras, mie, air minum, biskuit, popok bayi, susu bayi, dan bahan-bahan lainnya yang dibutuhkan masyarakat," kata Kepala BLK Makassar, Fitroh Hanrahmawan, saat melepas pengiriman bantuan logistik tersebut pada Selasa (19/1/2021) di BLK Makassar, Sulawesi Selatan.

Fitroh menjelaskan, bantuan yang dikirim hari ini merupakan bantuan yang kedua, setelah sebelumnya sudah terkirim bantuan pada gelombang pertama. Bantuan logistik yang kedua ini dikirim menggunakan 4 mobile training unit (MTU) dan 1 mobil jenis double cabin.

 "Bantuan ini akan langsung diberikan ke korban bencana alam yang berada di kawasan Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat," katanya.

Pada saat yang bersamaan, pihaknya juga akan mendirikan posko dapur umum di Mamuju. Posko tersebut digunakan untuk membuat makanan siap untuk para pengungsi di Mamuju.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menginstruksikan agar penyaluran bantuan bagi korban bencana gempa bumi di daerah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, bisa sampai langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama yang berada di daerah pelosok yang sulit terjangkau.

Agar bantuan tepat sasaran, Kementerian Ketenagakerjaan pun mengerahkan Mobil Training Unit (MTU) dari Balai Latihan Kerja  (BLK) Makassar dan mobil Unit Reaksi Cepat (URC) Pengawas Ketenagakerjaan dari Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta kendaraan-kendaraan dinas untuk mempercepat penyaluran sumbangan bantuan yang telah terkumpul.

Untuk penggalangan bantuan, Menaker telah mengajak sejumlah pihak untuk bersama-sama membantu masyarakat yang menjadi korban gempa. Bantuan yang digalang berupa dana tunai, pakaian layak pakai, obat-obatan, dan makanan.   

Ia melanjutkan, nantinya distribusi akan melibatkan Pengawas Ketenagakerjaan di Balai K3 dan para instruktur BLK Makassar yang berada di sekitar lokasi gempa.

Kebutuhan urgen saat ini adalah kebutuhan di kamp pengungsian seperti tenda, kebutuhan makanan dan air minum, karena hampir semua warga memilih mengungsi untuk sementara.

“Saya telah meminta agar menyiapkan MTU dan mobil URC untuk bisa dikerahkan menyalurkan bantuan, sehingga dapat menjangkau pelosok-pelosok desa,” kata Menaker.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertamina Tambah Pasokan 130 Metrik Ton LPG untuk Warga Terdampak Gempa di Majene dan Mamuju

LPG
PT Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg hingga sebesar 130 Metrik Ton atau sekitar 43.300 tabung untuk kebutuhan masyarakat di sekitar daerah terdampak gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Dok Pertamina

PT Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg hingga sebesar 130 Metrik Ton atau sekitar 43.300 tabung untuk kebutuhan masyarakat di sekitar daerah terdampak gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Antisipasi penambahan dilakukan sejak Jumat, 15 Januari 2021 hingga hari ini.

Senior Vice President Corporate Comunication and Investor Relation Pertamina, Agus Suprijanto menyampaikan seiring antisipasi penambahan pasokan, Pertamina juga menyiapkan penambahan 10 Mobil Tanki LPG.

“Penambahan 10 Mobil Tanki LPG akan membantu meningkatkan stok LPG 3 kg sebesar 100 perse dari rata-rata normal harian yaitu 65 Metrik Ton," ujar Agus dalam keterangannya, Minggu (17/1/2021).

Agus juga menambahkan,  fasilitas dan infrastruktur LPG di lokasi bencana gempa yakni 1 SPPBE, 6 agen LPG 3 kg di Mamuju dalam kondisi aman dan tetap beroperasi. Begitu pula pelayanan 3 agen LPG 3 kg di Majene tetap berjalan normal.

“Sarfas dan Agen tetap memberikan pelayanan seperti biasa, termasuk 207 pangkalan LPG 3 kg di Mamuju dan 162 pangkalan LPG 3 kg di Majene. Stok pun terpantau aman," tegas Agus.

Pertamina tetap akan terus mengamankan distribusi LPG di wilayah terdampak bencana dengan memperkuat pasokan dari Depot LPG Donggala, maupun dari Integrated Terminal Makassar.

Selain itu, Agus juga menyatakan bahwa Pertamina akan terus memantau situasi terkini serta berkoordinasi dengan pihak BPBD dan aparat terkait untuk memastikan penyaluran LPG berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya