Kementerian ESDM Bakal Bangun Taman Panel Surya Seperti di Abu Dhabi

Pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana mengembangkan taman panel surya atau surya park di wilayah Indonesia Timur.

oleh Gilar Ramdhani pada 24 Jan 2021, 19:41 WIB
Diperbarui 24 Jan 2021, 19:41 WIB
Dirjen EBTKE: Kami Akan Bangun Taman Panel Surya di Indonesia Timur
Dok. Ditjen EBTKE Kementerian ESDM.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana mengembangkan taman panel surya atau surya park di wilayah Indonesia Timur.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan konsep pembangunan solar park merupakan bagian dari pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar di lahan yang luas.

"Kami merencanakan bangun solar park, seperti yang ada di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Portugal, dan Arab Saudi. Satu hamparan besar isinya solar panel saja," kata Dadan di sela-sela konferensi pers capaian kinerja subsektor EBTKE 2020 dan rencana kerja 2021 di Jakarta pada Kamis (14/1).

Nantinya, lokasi pengembangan solar park akan dipusatkan di Indonesia Timur dengan memanfaatkan wilayah-wilayah yang kering, memiliki radiasi sinar matahari yang bagus, dan cerah hujan rendah.

"Makin ke timur, khususnya di daerah-daerah yang kering, sinar matahari bagus, jarang hujan," ungkap Dadan.

 

Kapasitas PLTS mencapai 17.687 Mega Watt

Rencana pengembangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan PLTS secara massif. Kementerian ESDM mencanangkan target peningkatan kapasitas PLTS mencapai 17.687 Mega Watt (MW) pada 2035. Pengembangan PLTS secara masif didorong lantaran saat ini harga keekonomian PLTS sudah sangat kompetitif dan mampu bersaing dengan pembangkit fosil seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Sudah bisa bersaing. Memang kalau PLTU bisa sebagai base load, PLTS hanya pada saat mataharinya ada. Bagaimana mencapainya? Ini kombinasi antara kesiapan dan pendapatan keekonomian yang baik, aspek teknis juga, supaya PLN tidak kesulitan menerima PLTS skala besar," kata Dadan.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya