215 Hektare Food Estate di Humbang Hasundutan Sumut Sudah Ditanami

215 hektare lahan food estate di Humbang Hasudutan Sumut yang sudah ditanami merupakan tahap pertama dari target 1.000 hektare.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2021, 17:29 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 17:29 WIB
Food Estate
Pengolahan lahan di lokasi pengembangan 215 hektare lahan tersebut akan melibatkan setidaknya tujuh kelompok tani yang menaungi 169 petani di Desa Siria-Ria, Humbang Hasundutan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pembangunan pusat penelitian bibit unggul food estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara berjalan dengan baik. Sudah ada 215 hektare lahan food estate yang sudah ditanami.

"Progresnya berjalan cukup bagus karena sudah 215 hektare dari 1.000 hektare yang sudah ditanami," kata Luhut dalam dalam video di akun instagram @luhut.pandjaitan, Jakarta, Minggu (14/2/2021).

Luhut memaparkan, 215 hektare tersebut merupakan tahap pertama dari target 1.000 hektare. Pembagian lahan seluas 215 hektare tersebut juga telah diberikan kepada masyarakat. Sementara sisanya 785 hektare sisanya sedang dalam proses.

"Tanahnya sudah dibagi-bagi kepada masyarakat. Sedang berproses yang 215 hektare telah selesai. Sisanya yang 785 hektare itu sedang berjalan," katanya.

Lahan food estate tersebut telah digunakan untuk menanam berbagai macam sayuran dan komoditas pangan lainnya. Semisal kentang, bawang putih, bawang-bawangan, kopi dan sebagainya.

Selain itu, pemerintah juga sedang menyiapkan 2 ribu hektar lahan lainnya untuk dibersihkan. Dia berharap pembersihan lahan ini bisa selesai pada Juni 2021. Sehingga lahan tersebut juga bisa ditanam ditahun yang sama.

"Kita harapkan ini bisa selesai juga pada bulan 6 sehingga penanaman bisa di tahun ini," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Tahun Ini

Setidaknya pemerintah ingin tahun ini 3 ribu hektar lahan food estate sudah bisa ditanami. Sebab pemerintah berencana melakukan penanaman hingga 5 ribu hektar.

"Terus terang kami rencanakan 5 ribu hektar," katanya.

Meski begitu, dia mengaku realisasinya tidak mudah dan sederhana. Perlu kerja sama terintegrasi antar kementerian terkait.

"Ini tidak mudah karena prosesnya ini juga ternyata tidak sesederhana yang saya pikirkan. Ini semua kementerian terintegrasi dalam pekerjaan ini," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya