Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menilai, pasca dilakukan renovasi, Masjid Istiqlal membawa paradigma baru 'New Istiqlal'. Menurutnya istilah tersebut menjadi perubahan paradigma, di mana bukan lagi umat yang memberdayakan masjid, namun masjid-lah yang memberdayakan umat.
"Optimalisasi peran Masjid Istiqlal ini bisa sebagai pusat peribadatan serta menjadi pusat untuk peradaban kegiatan ekonomi. Bahkan sosial dan pendidikan akan diwujudkan melalui sinergi pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat," kata Sri Mulyani dalam acara Milad ke-43 Masjid Istiqlal, seperti dikutip dari laman Instagramnya @smindrawati, Selasa (23/2).
Baca Juga
Bendahara Negara itu mengharapkan, sesuai tujuan pembangunannya, di peringatan ke-43 tahun, Masjid Istiqlal mampu mewujudkan visinya sebagai lembaga pemberdayaan umat yang menyuarakan moderasi Islam yang berwawasan ke-Indonesia-an dan global. "Sehingga umat Islam hadir sebagai solusi kehidupan bangsa, sebagai rahmatan lil 'alamin," imbuh dia.
Advertisement
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan, saat menggagas dan memulai pembangunannya tahun 1955 sebagai Masjid terbesar di Asia Tenggara, Presiden Sukarno tak hanya ingin menunjukan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar, tapi juga wadah besar yang menyatukan perbedaan dalam sujud pada Sang Maha besar.
"Inilah nilai yang ingin dipelihara, maka pada tahun 2018 Presiden Joko Widodo mengagas dan memulai renovasi besar pada Masjid Istiqlal. Hal yang pertama kali dilakukan dalam 42 tahun," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, proyek renovasi Masjid Iatiqlal tersebut dilaksanakan pada tahun 2019-2020 dengan menggunakan anggaran dari APBN sebesar Rp511,4 miliar untuk renovasi fisik dan sebesar Rp7,1 miliar untuk manajemen konstruksi. Renovasi ini juga telah membuka lapangan pekerjaan hingga 1.000 orang pekerja.
"Kini, Masjid Istiqlal, tak hanya agung dalam ukuran, tapi betul-betul menjadi tempat ibadah yang aman dan nyaman, dilengkapi dengan teknologi tinggi dan fasilitas yang ramah lingkungan," jelas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Resmikan Renovasi Masjid Istiqlal, Jokowi: Bukan untuk Gagah-gagahan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Masjid Istiqlal tampak seperti baru dan berubah total, pasca direnovasi. Dia menekankan Masjid Istiqlal yang didirikan 42 tahub lalu merupakan kebanggan seluruh masyarakat Indonesia.
"Renovasi masjid Istiqlal agar menjadi semakin megah bukan untuk gagah-gagahan. Bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam, tapi juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi saat meresmikan Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (7/1/2021).
Untuk merenovasi Masjid Istiqlal, pemerintah menggelontorkan anggaran negara sebanyak Rp 511 miliar. Hasilnya, masjid terbesar di Indonesia ini menjadi lebih tertata rapi, megah, dan modern.
"Landscapenya ditata ulang menjadi indah dan semakin kelihatan tertata rapi. Lantainya juga saya lihat sudah 3 kali, lebih berkliau. Tata cahayanya juga diganti sangat modern dan indah dan sungai yang membelah Istiqlal juga semakin bersih dan rapi," jelas Jokowi.
Menurut dia, proses renovasi Istiqlal bukan hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah. Namun, juga memperhatikan aspek arsitektur, seni, dan estetika.
"Yang tidak kalah penting, tetap memperhatikan kadiah-kaidah cagar budaya bangunan masjid," ucapnya.
Advertisement
Tingkatkan Iman dan Takwa
Jokowi berharap Masjid Istiqlal bukan sekadar megah secara fisik, tetap dapat meningkatkan iman dan takwa masyarakat. Dia ingin Masjid Istiqlal menjadi percontohan untuk masjid-masjid di negara lain.
"Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Masjid Istiqlal harus menjadi contoh dari masjid-masjid negara lain di dunia dalam mengembankan syiar islam yang menyejukkan, yang membangun toleransi dan membangun perdamaian," tutur Jokowi.
Sebagai catatan, Masjid Istiqlal merupakan buah karya arsitek Friedrich Silaban yang proses pembangunannya memakan waktu hingga 17 tahun sejak 1961. Pelaksanaan renovasi masjid Istiqlal dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya selama 300 hari kalender melalui Kontrak Tahun Jamak (2019-2020) atau sekitar 10 bulan.