Harga Minyak Dekati Level Tertinggi Selama Setahun

Harga minyak stabil pada hari Selasa.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Feb 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak stabil pada hari Selasa, diperdagangkan mendekati tertinggi lebih dari setahun. Stabilnya harga ini di tengah tanda-tanda bahwa pembatasan virus korona global sedang dilonggarkan meskipun kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan ekonomi AS menahan kenaikan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/2/2021), harga minyak mentah Brent naik 18 sen, atau 0,28 persen, menjadi USD 65,42 per barel, masih mendekati level tertinggi sejak Januari 2020. Minyak mentah AS menetap 3 sen lebih rendah pada USD 61,67 per barel.

Kedua kontrak tersebut naik lebih dari USD 1 sebelumnya sebelum mundur.

"Berita vaksin membantu minyak, karena kemungkinan penghapusan pembatasan mobilitas selama beberapa bulan mendatang di belakang peluncuran vaksin akan semakin meningkatkan permintaan minyak dan pemulihan harga," kata analis minyak UBS, Giovanni Staunovo.

Tapi, menahan suasana optimis, ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, mengatakan pemulihan ekonomi AS tetap tiidak merata dan jauh dari selesai dan akan beberapa waktu sebelum bank sentral mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan yang telah diadopsi untuk membantu negara kembali ke pekerjaan penuh.

Analis Commerzbank Eugen Weinberg mengatakan kenaikan harga minyak baru-baru ini didukung oleh perkiraan harga yang optimis dari pialang AS.

Goldman Sachs memperkirakan harga Brent akan mencapai USD 70 per barel pada kuartal kedua dari USD 60 yang diperkirakan sebelumnya, dan USD 75 pada kuartal ketiga dari perkiraan USD 65 sebelumnya.

Morgan Stanley, yang memperkirakan Brent akan mencapai USD 70 pada kuartal ketiga, mengatakan kasus COVID-19 baru turun sementara statistik mobilitas sedang mencapai titik terendah dan mulai meningkat.

Bank of America mengatakan harga minyak Brent sementara bisa melonjak menjadi USD 70 per barel pada kuartal kedua.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stok Minyak AS

Bursa Saham AS Positif Bikin Harga Minyak Naik
Harga minyak cenderung variatif didorong sentimen ketegangan Rusia-Ukraina dan serangan Amerika Serikat ke Irak.

Di Amerika Serikat, lalu lintas di alur kapal Houston perlahan-lahan kembali normal setelah badai musim dingin minggu lalu, meskipun produksi diperkirakan tidak akan segera dimulai kembali sepenuhnya.

Beberapa produsen serpih AS memperkirakan produksi minyak yang lebih rendah pada kuartal pertama.

Stok minyak mentah AS dan produk penyulingan kemungkinan turun minggu lalu, jajak pendapat Reuters awal menunjukkan pada hari Senin, karena gangguan di Texas

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya