Akhiri Lockdown, India Sukses Keluar dari Jurang Resesi

Ekonomi India berhasil tumbuh positif pada kuartal IV 2020

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Feb 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2021, 12:00 WIB
Kasus Covid-19 di India Lampaui Lima Juta
Sejumlah pria mengenakan masker berjalan melewati bendera nasional India di New Delhi (16/9/2020). Total kasus Covid-19 di India melampaui lima juta pada 16 September, data kementerian kesehatan menunjukkan Pandemi meluas cengkeramannya di negara tersebut. (AFP/Sajjad Hussan)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi India berhasil tumbuh positif pada kuartal IV 2020, mengakhiri resesi tempat waktu untuk kemudian memerangi tantangan baru yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Kementerian Statistik India mencatat, pertumbuhan domestik bruto (GDP) Negeri Bollywood tumbuh 0,4 persen pada triwulan akhir 2020 lalu pasca turun minus pada dua kuartal sebelumnya. 

India jadi salah satu negara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal IV 2020. Pencapaian itu ditopang oleh peningkatan belanja pemerintah, kegiatan ekonomi yang kembali dibuka setelah lockdown, terutama didorong oleh konsumsi domestik. 

Pertumbuhan ekonomi India tumbuh positif berkat beberapa capaian. Seperti angka manufaktur naik 1,6 persen karena ekonomi yang dibuka pasca lockdown, jasa keuangan dan real estate tumbuh 6,6 persen, hingga sektor agrikultur yang meningkat 3,9 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Namun, India masih harus berjuang gara-gara kenaikan kasus positif Covid-19 yang terhitung masih besar, terutama di beberapa negara bagian utama yang memegang kendali ekonomi negara.

"Ini positif. Tapi risiko penurunan dapat kembali muncul jika peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian meluas, atau jika segmen informal butuh waktu lebih lama untuk pulih," kata Kepala Ekonomi Asia Selatan Standard Chartered Bank Anubhuti Sahay, dikutip Bloomberg, Sabtu (27/2/2021).

Maharashtra, negara bagian di India yang beribukota di Mumbai dan menyumbang 6 persen ekonomi nasional, melakukan lockdown setelah jumlah kasus harian positif tumbuh hampir 7.000 pada pekan lalu.

Secara keseluruhan, India melaporkan lebih dari 16 ribu kasus baru Covid-19 pada Jumat kemarin, dan masih jadi negara dengan angka positif terbesar kedua di dunia.

Meski begitu, pemulihan ekonomi ini akan menurunkan beban Bank Sentral India yang telah berjuang keras pada tahun lalu dengan memangkas suku bunga hingga 115 basis points (bps). Itu dilakukan untuk memastikan likuiditas dalam sistem keuangan.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Langkah Fiskal India

Tentara India dan Tentara China
Tentara India dan Tentara China di wilayah perbatasan yang jadi sengketa (Foto:AFP)

Sejak itu, Pemerintah India mengumumkan langkah-langkah fiskal untuk mendukung perekonomian, termasuk pinjaman utang yang hampir mencapai rekor dalam alokasi anggaran terakhir bulan ini.

Kendati demikian, India harus tetap mewaspadai angka kasus positif Covid-19 yang dapat kembali mengancam pertumbuhan ekonomi negara.

"Beban kasus infeksi di beberapa negara bagaimanapun juga tetap merangkak naik. India harus tetap waspada, tegar, dan berjaga-jaga," ujar Gubernur Bank Sentral India Shaktikanta Das.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya