Wirausaha Unggulan Bank Indonesia, Wadah BI Bawa UMKM Go Digital

Dalam rangka mendukung UMKM di Indonesia, BI memiliki program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia atau WUBI.

oleh Tira Santia diperbarui 01 Mar 2021, 16:50 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2021, 16:50 WIB
Pameran Karya Kreatif Indonesia 2018 di JCC Senayan
Pengunjung melihat produk-produk UMKM dalam Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7). Untuk ketiga kalinya, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Pameran Kerajinan UMKM Binaan BI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Iwan Kurniawan, mengatakan dalam rangka mendukung UMKM di Indonesia, BI memiliki program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia atau WUBI.

“BI dalam rangka untuk penguatan UMKM ini, kita memiliki program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia atau WUBI, ini merupakan proses peningkatan atau pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas UMKM,” kata Iwan dalam siaran RRI Mataram, Senin (1/3/2021).

Iwan menjelaskan kenapa Bank Indonesia fokus terhadap UMKM? karena UMKM ini sangat berpengaruh terhadap sektor perekonomian daerah.

Tidak bisa dipungkiri, daya serap tenaga kerja, dan bagaimana kemampuan produksi lokal UMKM mendukung ekonomi daerah yang nantinya akan berhubungan dengan stabilitas ekonomi daerah.

“Dan itu menjadi sangat concern oleh BI,” ujarnya.

Adapun peran BI untuk mendukung UMKM yakni pengendalian dan pelatihan UMKM mencakup seluruh aspek, ada  di bidang  keuangan, legalitas, pemasaran. Sehingga nanti diharapkan UMKM yang dilatih tersebut bisa sukses.

“Yang sukses ini berarti UMKM yang telah mampu memproduksi barang yang dikenal dan mereka setelah sukses mereka butuh perluasan akses pasar. Disitulah BI mengenalkan bagaimana memasarkan produk-produknya,” jelasnya.

 Kemudian BI juga berupaya untuk memperkuat kapasitas UMKM dengan cara  menghubungkannya dengan akses pembiayaan. Begitu mereka beranjak menjadi suatu UMKM yang lebih mapan, selanjutnya BI mendorong mereka go digital.

“Setelah go digital kita berikan edukasi onboarding bagaimana masuk ke lapak-lapak e-commerce. Kalau mereka sudah memiliki akses pasar dan standarisasi sudah bagus, kita dorong untuk go ekspor,” pungkasnya.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Produk UMKM NTB Bakal Tampil di Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

KKI
Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Seri 1 dengan "Eksotisme Lombok" akan digelar pada 3 - 31 Maret 2021.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Iwan Kurniawan mengatakan, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang akan dilaksanakan di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, pada 3 Maret 2021, sekaligus mengkampanyekan Gerakan Bangga Berwisata Indonesia.

“Kebetulan periode Maret pelaksanaan Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBBI) itu dilaksanakan di NTB. Jadi kita mendapat kehormatan sebagai penyelenggaraan kegiatan Gernas BBI dan GBBI periode Maret,” kata Iwan dalam siaran RRI Mataram, Senin (1/3/2021).

Menurut Iwan, kegiatan Gernas BBI dan GBBI sebenarnya merupakan gerakan untuk membangun kepercayaan dan optimisme masyarakat sekaligus mendorong sektor usaha agar aktif kembali.

“Caranya, kita mendorong agar masyarakat mau mengkonsumsi produk-produk lokal yang kita miliki. Tentunya pada masa pandemi ini kita maknai bersama tantangannya sangat berat,” katanya.

Namun, dibalik tantangan itu ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk bertahan dan berusaha untuk memulihkan diri. Salah satunya dengan mendorong masyarakat Indonesia agar membeli barang-barang buatan dalam negeri.

Lebih lanjut Iwan mengatakan dalam pelaksanaan Gernas BBI di Mandalika nanti, akan diadakan showcase promosi produk-produk dagang unggulan NTB yang akan dilakukan secara online. Selain itu, juga akan dilakukan edukasi bagi UMKM agar mereka bisa go online.

“Untuk menciptakan diskusi mendapatkan masukan dari masyarakat, sekaligus kita mempromosikan wisata kita dan juga akan melakukan talkshow dan wisata virtual. Kita juga akan menyelenggarakan bisnis matching untuk UMKM agar bisa bertemu dengan buyer secara virtual,” ujarnya.

Lanjutnya, walaupun selama masa pandemi covid-19 ini dibatasi oleh pertemuan fisik, tapi tidak menutup kemungkinan kita tetap bisa beraktivitas dan kegiatan ekonomi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Jadi dari semua kegiatan mulai promosi, transaksi pembayaran QR Code non tunai suatu mekanisme bagaimana kita memberikan model transaksi baru kepada masyarakat, agar bisa terus menjalankan konsumsinya, karena konsumsi ini penting untuk sektor usaha bagaimana sektor usaha akan bergeliat jika ada permintaan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya