Diminta Aktif Kurangi Sampah Plastik, Begini Upaya Pelaku Industri

Sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 15:44 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 12:45 WIB
Melihat Proses Pengemasan Produk Ajinomoto
Pekerja mengawasi proses pengemasan salah satu produk Ajinomoto, Masako di Pabrik Ajinomoto, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (29/11). PT Ajinomoto Indonesia terus berinovasi guna merambah pasar dengan beberapa produk baru. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendorong para pelaku industri untuk berperan aktif mengurangi sampah plastik. Hal ini pun disambut baik oleh PT Ajinomoto Indonesia lewat salah satu produknya, Sajiku®️, yang berkomitmen mendukung pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik dengan mengurangi ketebalan kemasan.

Berdasarkan data dari Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Berdasarkan data The World Bank 2018, sebanyak 87 kota di pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut diperkirakan sekitar 1,27 juta ton. Dengan komposisi sampah plastik mencapai 9 juta ton dan diperkirakan sekitar 3,2 juta ton adalah sedotan plastik.

Dukungan merek Sajiku®️ tersebut diwujudkan melalui pengurangan penggunaan plastik pada setiap kemasan produk Sajiku bumbu praktis siap pakai.

“Kami mengurangi ketebalan plastik yang digunakan untuk kemasan Sajiku®️ yang awalnya 2,34 gram plastik per bungkus menjadi 2,12 gram plastik per bungkus,” ujar Brand Manager Sajiku®️ Endang Pamularsih,  dalam keteranfan tertulis di Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Dengan begitu, Sajiku®️ telah mengurangi sebanyak 9,5 persen persen plastik di setiap kemasan tersebut.

“Ketebalan plastik menjadi penting karena dengan menggunakan plastik yang lebih tipis, maka kami telah mengurangi konsumsi plastik di pabrik,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mendorong peran aktif produsen dalam upaya mengurangi sampah melalui Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen.

“Tahun 2020 kemarin kan kita sudah melakukan desiminasi dan akhir tahun ini mereka menyampaikan laporan tentang roadmap tersebut. Dan Januari 2022 mereka akan mengimplementasikannya itu konsepnya,” ujarnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendekatan 3R

Melihat Proses Pengemasan Produk Ajinomoto
Pekerja mengawasi proses pengemasan produk Ajinomoto di Pabrik Ajinomoto, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (29/11). PT Ajinomoto Indonesia terus berinovasi guna merambah pasar dengan beberapa produk baru. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Novrizal juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Ajinomoto Indonesia. “Ya, itu sudah benar sesuai roadmap pemerintah. Pendekatan pengelolaan sampah seyogyanya dilakukan melalui pendekatan berbasis 3R dan berbasis masyarakat, pengelolaan sampah secara terpadu dengan melaksanakan pengelolaan sejak dari sumbernya,” katanya.

3R adalah upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle).Kalau konsepnya itu kan ada R1, R2 dan R3, kalau R1 adalah pembatasan, seperti yang dilakukan Ajinomoto Indonesia adalah pembatasan. Jadi Ajinomoto Indonesia mengurangi pembatasan plastik miliknya, dan berhasil meredesain packagingnya yaitu 9,5 persen.

KLHK mengimbau industri makanan dan minuman lainnya untuk menjalankan Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2019 tersebut dan meminta produsen menyampaikan peta jalan pengurangan sampah plastik secara berkala.

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi
Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya