PGN Interkoneksi Pipa Sumatera ke Jawa, Pasokan Gas Semakin Terjamin

Saat ini PGN mengelola 96 persen infrastruktur gas bumi nasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Mar 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 20:30 WIB
PGN
PGN.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membangun proyek interkoneksi pups South Sumatera West Java (SSWJ) dengan West Java Area (WJA) sepanjang 1.000 Kilo meter (Km). Proyek ini merupakan realisasi pengembangan pipanisasi gas bumi jangka menengah 2021-2023.

Pembangunan proyek interkoneksi pipa SSWJ dengan WJA dimatangkan dengan penandatangan pengadaan teknis dan konstruksi (Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning/EPIC) dilaksanakan oleh PT PGN Tbk - PT Pratiwi Putri Sulung Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan, setelah dilakukan penandatanganan EPIC, pengerjaan interkoneksi pipa sepanjang ±1,4 Km akan dimulai pada Maret 2021 dan ditargetkan rampung pada Triwulan IV 2021. Interkoneksi pipa ini menghubungkan Pipa Transmisi SSWJ dengan panjang sekitar 1.000 Km ke Pipa Transmisi WJA yang panjangnya kurang lebih 525 Km.

“Misi penting kami, interkoneksi pipa SSWJ dan WJA akan meningkatkan kapasitas penyaluran secara sistem terintegrasi," kata Redy, di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Melalui integrasi pipa transmisi ini, gas bumi dari Lapangan Gas Sumbagtengsel pada pipa SSJW I- Bojonegara - Cikande – Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Bitung pada Pipa WJA dengan ukuran pipa 24 inchi.

"Stasiun Bitung akan menyalurkan gas dari SSWJ dengan kapasitas maksimal kurang lebih 165 BBTUD untuk kebutuhan gas Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dan RU Balongan, sekaligus sebagai sumber pasokan untuk mengantisipasi natural decline dari pasokan gas di lapangan produksi Jawa Bagian Barat," tuturnya.

Dari integrasi infrastruktur PGN ini juga diharapkan dapat mendorong efisiensi biaya investasi dan operasi, serta memperluas penyaluran gas ke wilayah-wilayah baru, khususnya di Jawa Bagian Barat secara berkelanjutan.

"Potensi efisiensi pemanfaatan energi dan bahan baku yang didapatkan diharapkan dapat menjadi multiplier effect bagi perekonomian nasional,” ujar Redy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jamin Ketersediaan Gas

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Proyek interkoneksi pipa SSWJ dengan WJA dapat memperkuat kehandalan infrastruktur dan pasokan gas bumi di Indonesia Bagian Barat. Sebab sebelumnya adanya interkoneksi pipa Sumatera dan Jawa, jaminan ketersediaan gas belum cukup optimal.

"Selanjutnya dapat membantu pemerintah dalam rangka mencapai kemandirian energi, karena pemanfaatan gas domestik diharapkan semakin meningkat,” tambah Redy.

Redy menegaskan, interkoneksi pipa ini menjadi bukti penting peran pengelolaan gas di Subholding sudah terintegrasi untuk melayani kebutuhan gas nasional yang handal. Kemudian nilai lebih utilisasi gas bumi yang berkelanjutan, diharap mampu berkontribusi secara nyata untuk peningkatan daya saing dan pertumbuhan perekonomian nasional.

Saat ini PGN mengelola 96 persen infrastruktur gas bumi nasional baik pipa sepanjang 10.688 KM maupun non pipa seperti fasilitas CNG dan LNG dari upstream hingga downstream.

PGN mengelola seluruh rantai gas bumi termasuk CNG dan LNG dan melayani ke pengguna akhir dengan sinergi seluruh entitas anak dan afiliasi yang meliputi segmen komersial industri, UMKM, rumah tangga, pembangkit listrik, dan transportasi (SPBG).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya