Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan, saat ini sudah ada 12 proyek yang masuk ke skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pada 2021.
“Proyek KPBU yang ready to offer untuk tahun 2021 yaitu yang sudah masuk dalam daftar rencana KPBU ada 12 proyek. Ini Yang terkait dengan jalan dan jembatan,” kata Eko dalam RDP bersama Komisi V DPR, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga
Secara rinci Eko menyebutkan, 12 proyek jalan dan jembatan yang telah masuk dalam daftar rencana KPBU diantaranya, Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, jembatan Batam-Bintan (masih dalam tahap review aspek teknis dan finansial), Jalan Tol Mamminasata, Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, Jalan Tol Bogor- Serpong Via Parung.
Advertisement
Kemudian, jalan Tol Gilimanuk Mengwi (PQ), penggantian dan/atau duplikasi jembatan tipe Callender Hamilton (CH) di pulau Jawa (PQ), Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Semanan-Balaraja, Jalan Tol Semarang Harbour/Semarang-Kendal, Jalan Tol Cikunir-Karawaci Elevated, dan Jalan Tol JORR Elevated ruas Cikunir-Ulujami.
Dari 12 proyek yang direncanakan tersebut diestimasikan biaya investasinya senilai Rp 167,74 triliun, dengan total panjang 447,07 km.
Disamping itu, juga ada usulan pembangunan Rusun Cisaranten Bina Harapan dengan output 2.738 unit dan estimasi biaya investasisebesar Rp 1,1 triliun. Serta proyek SPAM Ir H Djuanda dengan output 7.000I/det dengan estimasi biaya investasi sebesar Rp 14,7 triliun, yang juga sedang diusulkan dengan skema KPBU.
“Itu yang siap untuk ditawarkan di tahun 2021. Ini Artinya siap pelelangan,” katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jadwal Lelang Mundur
Disisi lain Eko menyebutkan, terjadi pengunduran jadwal lelang proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha jembatan Batam-Bintan. Semula lelang direncanakan kuartal pertama tahun 2021, namun menjadi kuartal 2.
“Untuk jembatan Batam-Bintan Yang memang sudah lama menjadi isu nasional. Jadi penyiapan lelangnya ini akan berlangsung ini update terakhir itu akan di Q2 2021,” kata Eko.
Untuk sekarang pihaknya masih dalam tahap review teknisi dan perubahan finansial. Dimana diasumsikan adanya perubahan dari rencana semula, misalnya ada permintaan penambahan jalur motor di Jembatan Batam-Bintan tersebut.
Advertisement