Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bertambah Lagi di TPA Benowo

PLTSa Benowo ini merupakan PLTSa pertama di Indonesia yang menggunakan konsep Zero Waste.

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Mei 2021, 12:09 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 12:09 WIB
PLTSa Benowo
Presiden Joko Widodo meresmikan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Benowo Surabaya, Kamis, 6 Mei 2021. Dok PLN

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meresmikan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Benowo Surabaya, Kamis, 6 Mei 2021. Turut hadir Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Keberadaan PSEL bentuk dukungan pengembangan bauran energi dari fosil ke ramah lingkungan, salah satunya dengan melakukan pembelian energi listrik berbasis sampah.

"PLTSa Benowo ini termasuk salah satu program pemerintah-percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis teknologi ramah Lingkungan. Dalam hal ini PLN mendukung penuh pengembangan bauran energi dari fosil ke ramah lingkungan dengan pembelian energi listrik berbasis sampah," kata Zulkifli dalam keterangannya, Jumat (7/5/2021).

Pembangkit listrik dengan bahan bakar sampah kota yang terletak di TPA Benowo ini berkapasitas 9 MW. Ini merupakan PLTSa kedua yang beroperasi di Jawa Timur setelah sebelumnya pada November 2015 beroperasi PLTSa Benowo 1,65 MW dengan teknologi Sanitary Landfill.

 


PLTSa Pertama Zero Waste

Presiden Joko Widodo meresmikan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Benowo Surabaya, Kamis, 6 Mei 2021. Dok PLN
Presiden Joko Widodo meresmikan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Benowo Surabaya, Kamis, 6 Mei 2021. Dok PLN

PLTSa Benowo ini merupakan PLTSa pertama di Indonesia yang menggunakan konsep Zero Waste dengan proses gasifikasi dan untuk produksi listrik dengan kapasitas 9 MW ini.

PLN bekerja sama dengan Independent Power Producer (IPP) PT Sumber Organik. Kerja sama tersebut dilakukan sampai dengan tahun 2032 dengan harga beli sebesar 13,35 cent USD/kWh sesuai dengan Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018

Keunggulan dari teknologi zero waste ini adalah tidak ada sampah yang tersisa dibanding teknologi sebelumnya yang masih memiliki residu.

"Untuk kapasitas 9 MW ini dapat digunakan untuk melistriki sekitar 5.885 rumah tangga dengan daya 1300 VA di wilayah Surabaya dan sekitarnya," pungkas Zulkifli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya