Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur sebagai upaya memperkuat ketahanan air dan pangan. Pembangunan bendung ini ditargetkan rampung dan mulai pengisian awal (impounding) pada 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Baca Juga
"Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Advertisement
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Brantas telah memulai pembangunan Bendungan Semantok sejak Desember 2017 dengan progres saat ini telah mencapai 76 persen.
Dengan biaya konstruksi Rp 1,7 triliun, pelaksanaan pembangunan terdiri dari dua paket pekerjaan, yakni paket 1 dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya–PT Pelita Nusa Perkasa lewat skema kerja sama operasi (KSO), dan paket 2 menggandeng PT Hutama Karya–PT Bahagia Bangunnusa KSO.
Bendungan Semantok didesain dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 34 meter, lebar puncak bendungan 9 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter.
Dengan volume tampung 32,67 juta m3 dan luas area genangan 365 ha, bendungan ini berfungsi untuk menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kurangi Risiko Banjir
Tidak hanya dapat memasok air untuk irigasi seluas 1.900 ha, bendungan yang terletak di aliran Sungai Semantok juga mampu mengurangi risiko banjir sebesar 137 m3 per detik, pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter per detik, dan penyedia air baku sebesar 312 liter per detik.
Kehadiran Bendungan Semantok akan dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di Kecamatan Rejoso untuk menahan air yang berlimpah saat musim hujan, serta memiliki potensi sebagai produksi air baku, dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Dengan diselesaikannya Bendungan Semantok, nantinya akan menambah daftar bendungan di Jawa Timur serta menyusul pembangunan empat bendungan lainnya yakni Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.
Dari keempat bendungan tersebut, pembangunan Bendungan Tukul telah rampung dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Februari 2021 lalu.
Advertisement