Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Jadi Berapa?

Permintaan minyak pada tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 6 juta barel per hari (bph), dengan 5 juta barel per hari di paruh kedua.

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Jun 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia stabil dipicu harapan pulihnya permintaan, Pemicu lain komentar dari Sekretaris Jenderal OPEC yang sedikit membayangi pembatasan perjalanan karena wabah baru varian Delta yang sangat menular dari virus corona.

Melansir laman The Star, Selasa (30/6/2021), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 8 sen, atau 0,1 persen menjadi USD 74,76 per barel, setelah merosot 2 persen pada hari Senin.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 7 sen, atau 0,1 persen menjadi USD 72,98 per barel, setelah mundur 1,5 persen pada hari Senin.

Permintaan minyak pada tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 6 juta barel per hari (bph), dengan 5 juta barel per hari di paruh kedua.

Ini diungkapkan Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo. Dia mengatakannya pada pertemuan Komite Teknis Gabungan OPEC+, sebuah aliansi yang terdiri dari OPEC. negara, Rusia dan sekutu mereka.

"Faktor 'wild card' saat ini adalah 'Varian Delta' dari pandemi yang mengakibatkan meningkatnya kasus dan pembatasan baru di banyak wilayah," kata dia.

Para produsen minyak diperkirakan akan meningkatkan produksi secara bertahap sebagai tanggapan atas permintaan.

"Komentar Barkindo menunjukkan bahwa OPEC tidak akan meningkatkan produksi cukup cepat untuk memenuhi permintaan," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Perkiraan permintaan OPEC menunjukkan bahwa pada kuartal keempat pasokan minyak global akan turun dari permintaan sebesar 2,2 juta barel per hari, memberikan ruang bagi produsen untuk setuju menambah produksi.

Analis mengatakan jika pasar mengharapkan peluncuran program vaksinasi untuk mencerahkan prospek permintaan, bahkan ketika varian baru meningkat.

"Narasi beberapa bulan terakhir tidak berubah: perang melawan virus secara bertahap dimenangkan, ekonomi global dan permintaan minyak pulih," kata analis PVM Oil Tamas Varga.

 

Saksikan Video Ini

Peluang

Ilustrasi Harga Minyak Naik (3)
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Dikatakan jika pasokan minyak sedang dikelola secara efektif. Oleh karena itu, penurunan kemungkinan dilihat para pembeli sebagai peluang.

"Pasar telah tumbuh relatif kebal terhadap perkembangan COVID-19, tetapi jika penguncian terjadi di pusat permintaan yang lebih besar di Asia, kita mungkin melihat ketidakpedulian pasar mereda."

Spanyol dan Portugal,yang menjadi tujuan liburan musim panas favorit bagi orang Eropa, memberlakukan pembatasan baru pada warga Inggris yang tidak divaksinasi pada hari Senin.

Sementara warga Australia juga menghadapi pembatasan yang lebih ketat karena penyebaran virus di seluruh negeri.

Investor akan melihat data inventaris minyak Departemen Energi AS terbaru pada hari Rabu sebagai isyarat pada prospek permintaan.

Harga minyak naik dalam perdagangan after-market setelah rilisnya angka industri, menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu sementara stok bahan bakar naik, menurut dua sumber pasar.

Stok minyak mentah turun 8,2 juta barel, persediaan bensin naik 2,4 juta barel dan stok sulingan naik 428.000 barel, menurut data American Petroleum Institute.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya