PLN Resmi Akuisisi Pembangkit Listrik Blok Rokan

PT PLN resmi mengakuisisi pembangkit listrik Blok Rokan yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Jul 2021, 10:45 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 10:45 WIB
PLN sedang menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik dan uap wilayah kerja blok Rokan. (Foto: PLN)
PLN sedang menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik dan uap wilayah kerja blok Rokan. (Foto: PLN)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN resmi mengakuisisi pembangkit listrik Blok Rokan yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham antara PT PLN (Persero) dengan pemegang saham MCTN pada hari ini, Selasa (6/7/2021).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, penandatanganan ini merupakan komitmen PLN dalam mengamankan pasokan listrik untuk memproduksi minyak di Blok Rokan.

"Kami memastikan produksi minyak di Blok Rokan tidak terganggu karena kecukupan suplai listrik dari PLN," ujar Zulkifli dalam konferensi pers.

Wilayah kerja Blok Rokan setidaknya membutuhkan pasokan listrik 400 MW dan uap 335 MBSPD. Dengan pengambil alihan saham 100 persen dari MCTN, maka PLN sah menjadi penyedia listrik Blok Rokan.

Adapun, pengelolaan Blok Rokan akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021.

Sebelumnya, listrik Blok Rokan dipasok oleh MCTN, dimana pemegang saham terbesarnya ialah Chevron Standard Limited (CSL) yang merupakan unit usaha afiliasi Chevron.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

98,5 Persen Pekerja CPI Blok Rokan Setuju Pindah ke Pertamina

Pertamina terus lakukan persiapan untuk alih kelola Blok Rokan
Pertamina terus lakukan persiapan untuk alih kelola Blok Rokan

Alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus dipersiapkan. Salah satu aspek yang menjadi prioritas adalah proses transfer pekerja.

Pertamina Hulu Rokan telah mengirimkan surat pernyataan menerima penawaran (acceptance letter) dan perjanjian kerja (employment agreement) kepada semua pekerja CPI.

Hasilnya, dari sekitar 2.700 pekerja, sebanyak 98,5 persen telah mengembalikan dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja dan hanya 1,5 persen pekerja yang tidak mengembalikan dengan alasan diantaranya sudah menjelang usia pensiun dan ingin pensiun dini, melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan alasan lainnya.

Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin, menyambut baik progres pengembalian acceptance letter dan employment agreement oleh pekerja CPI ini.

"Terimakasih atas respon positif yang diberikan. Dengan bergabungnya pekerja CPI menjadi keluarga besar Pertamina, maka akan memiliki kesempatan berkarir yang lebih luas di Pertamina Group. Saya yakin, bersama kita dapat menjadi tim yang solid, berkolaborasi dan bersinergi untuk mengembangkan bisnis perusahaan saat ini dan di masa depan untuk menjaga ketahanan energi nasional," ujarnya, Jumat (2/7/2021).

Sementara Senior Vice President Rokan Transition CPI, Wahyu Budiarto, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina dan semua pihak yang telah mendukung proses ini sehingga transisi berjalan dengan sangat baik.

"Transisi di bidang sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dan paling kritikal dalam menunjang alih kelola Blok Rokan. Oleh karena itu seluruh langkah dipersiapkan bersama dengan matang guna mencapai transisi yang selamat, andal dan lancar," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya