Liputan6.com, Jakarta - Selain investasi dalam mata uang digital, banyak orang juga senang berinvestasi pada real estate atau properti. Investasi real estate ini menjadi pilihan investasi secara global.
Akan tetapi, investasi properti di tengah pandemi seperti sekarang ini, membuat investor harus lebih berhati-hati memilihnya agar tetap untung.
Baca Juga
Masa pandemi yang telah terjadi selama setahun terakhir, membuat investor cenderung lebih menginginkan portofolio yang lebih besar untuk dialokasikan dalam pilihan investasi yang aman dan relatif tidak mudah berubah. Pilihan itu sebenarnya jatuh kepada investasi real estate. Namun, investor harus mempertimbangkan banyak faktor dan memilihnya dengan bijak.
Advertisement
Dikutip dari Financial Express, Selasa (27/07/2021), berikut ini lima hal yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi properti selama pandemi Covid-19.
1. Ketahui ke Mana Arah Investasi
Di pasar saat ini, ada banyak cara untuk berinvestasi. Namun, tetaplah memilih investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan seseorang. Itu adalah kunci untuk memulai dengan langkah yang benar.
Misalnya, ada sebuah kantor grade A di kota-kota tertentu dan fasilitas co-working yang lebih dekat dengan pemukiman. Itu salah satu yang bisa hal yang bisa dipertimbangkan untuk investasi.
Secara historis, investasi di sektor komersial telah menjadi jalan yang paling banyak dicari orang. Akan tetapi, properti residensial pun jauh lebih mudah diakses oleh sebagian besar investor, baik untuk hunian pribadi atau untuk investasi.
2. Pilih Kota dan Lokasi dengan Bijak
Jika pembelian properti dimaksudkan untuk investasi, bukan untuk hunian pribadi, pilihlah kota yang tepat. Hal ini sangat penting untuk kinerja aset dalam jangka panjang.
Dalam beberapa bulan mendatang, kantor masih menjadi pusat rencana perusahaan untuk mengasah keterampilan, kesejahteraan karyawan, serta kerja kolaboratif secara langsung.
Hal ini menunjukkan aset komersial dinilai mampu berkinerja baik di kota-kota. Biasanya kota-kota yang strategis adalah yang memiliki kombinasi yang tepat dari banyaknya tenaga kerja atau karyawan berbasis pengetahuan dan biaya real estate yang relatif rendah. Itu yang cenderung memiliki peluang.
Adapun beberapa kunci jika ingin berinvestasi pada sektor perumahan di kota adalah pertumbuhan populasi dan permintaan serta pertumbuhan tingkat pendapatan rumah tangga. Selain memilih kota atau lokasinya, ada hal penting lainnya yang harus dipilih, yaitu pasar mikro.
Pasar mikro terbaik adalah pasar yang letaknya lebih dekat dengan para pekerja berbasis pengetahuan dan memiliki akses yang mudah ke fasilitas sosial budaya, seperti sekolah, rumah sakit, atau mal.
Di samping itu, konektivitas pun termasuk faktor penting lainnya yang mampu menambah nilai pasar suatu daerah, terutama jika jaraknya dekat dengan stasiun sehingga dapat diakses oleh para karyawan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Lihat Desain, Kualitas, serta Fasilitas
Selama setahun teakhir semenjak adanya pandemi, sebagian besar orang bekerja dari rumah. Hal inilah yang kemudian menjadi peluang untuk berinvestasi properti.
Kebanyakan mereka mencari rumah yang luas dan juga memiliki fasilitas di luar ruangan. Meninjau hal tersebut, peluang tersebut cocok untuk berinvestasi properti residensial.
Saat mendesain dalam ruangan, perlu memerhatikan lebih dari sekadar area karpet dan alokasi ruang untuk furnitur. Ruang untuk gerak pun harus dipikirkan. Sementara itu, juga pikirkan fasilitas untuk luar ruangan.
Ruang luar harus memadai bahkan jika perlu diadakan fasilitas olahraga. Rancanglah properti dengan baik agar banyak orang pun tertarik. Upaya tersebut juga merupakan salah satu untuk menciptakan kekayaan dengan tetap menarik secara visual sehingga mampu memberikan dorongan besar untuk meningkatkan nilai pasarnya.
4. Cari Harga yang Transparan
Harga pembelian sering dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk tawar-menawar dengan pengembang. Kita perlu meninjau proyek yang ditawarkan dengan melihat transparansi serta keadilan dalam penetapan harga dari mereka.
Harga ini terkait dengan nilai unit yang mendasarinya. Hal inilah yang akan memastikan seseorang akan membeli atau menjualnya di kemudian hari.
Â
Â
Advertisement
5. Cari Waktu yang Tepat
Real estate adalah kelas aset yang dinilai stabil dan aman. Namun, tetap saja kita harus memahami bahwa investasi ini memilik kekurangan di pencairan dibandingkan dengan deposito tetap.
Meskipun ada berbagai opsi yang tersedia untuk mendaftar dan menjual properti seseorang secara online, transaksi terakhir dalam banyak kasus menunjukkan itu semua bergantung pada pemeriksaan fisik properti.
Milenial adalah pembeli yang mendapat persentase cukup besar dari transaksi real estate sejak awal pandemi. Tren ini mungkin akan berlanjut di masa akan datang.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Â