Gubernur BI Perry Warjiyo: Investor Ritel, We Need You

Gubernur BI menyatakan bahwa peran investor ritel dalam pengembangan pasar keuangan sangat penting.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 16:20 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Peran investor ritel dalam pengembangan pasar keuangan sangat penting. Hal ini karena investor ritel mampu membuat negara lebih kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global.

"Investor ritel, we need you. Untuk negara, untuk ekonomi dan pasar keuangan, dan juga untuk Anda sendiri," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Virtual Opening Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT), Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Investor ritel memiliki tiga peran penting di pembangunan nasional. Peran pertama adalah investor ritel diperlukan membangun negeri dan menginvestasikan dana untuk negeri.

Peran kedua adalah dengan semakin banyaknya partisipasi dari investor ritel maka perputaran dana akan lebih baik. Diharapkan dengan begitu mampu mendukung efektivitas kemajuan ekonomi. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peran Ketiga

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan penjelasan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/6/2019). RDG Bank Indonesia 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Peran ketiga adalah basis investor ritel sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya pasar keuangan. Hal ini merupakan bagian dari reformasi struktural.

"Semakin banyak investor ritel, pasar keuangan akan semakin kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian gobal," kata dia.

Selain itu, Perry menyebut Bank Indonesia juga turut berkontribusi mendorong pendalaman pasar keuangan. Baik melalui pengembangan instrumen pasar uang dan pasar valas, serta infrastruktur pasar keuangan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya