UMKM Kini Lebih Mudah Jangkau Toko Grosir Lewat Teknologi

Pemerintah mulai membuka kegiatan masyarakat termasuk sejumlah bisnis seperti toko kelontong, pedagang, hingga usaha kecil sejenis.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2021, 20:15 WIB
FOTO: Sembako Bakal Kena Pajak
Berbagai bumbu dapur dijual di Pasar Tebet Timur, Jakarta, Jumat (11/6/2021). Kementerian Keuangan menyatakan kebijakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), termasuk soal penerapannya pada sembilan bahan pokok (sembako), masih menunggu pembahasan lebih lanjut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mulai membuka kegiatan masyarakat termasuk sejumlah bisnis seperti toko kelontong, pedagang, hingga usaha kecil sejenis.

Kondisi ini tentu mendorong pelaku UMKM untuk kembali mempersiapkan persediaan stok dagangan. Meski di tengah keterbatasan ruang gerak, kini UMKM dapat lebih mudah menjangkau toko grosir melalui teknologi digital.

Aplikasi pembukuan digital UMKM CrediBook meluncurkan CrediMart, toko grosir online berbasis web untuk membantu pelaku usaha memenuhi kebutuhan stok barang dagangan sehari-hari. Para pelaku usaha dapat berbelanja grosir secara online lewat www.credimart.id dan akan diantarkan ke lokasi pemesan 1 x 24 jam setelah pesanan dilakukan.

CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans menjelaskan bahwa CrediMart lahir untuk menghilangkan hambatan pada proses pengadaan stok barang dagang para pelaku UMKM.

“Selain pencatatan keuangan, UMKM seperti toko dan warung juga menghadapi hambatan dalam pengadaan stok barang dagang, seperti jauhnya jarak ke pusat grosir, repot membawa barang belanjaan, dan metode pembayaran yang harus tunai. Akibatnya, stok barang dagang di toko atau warung jadi tidak lengkap. Ini berpotensi mengurangi penjualan mereka. Sehingga kami hadirkan CrediMart, toko grosir online agar UMKM bisa belanja stok barang dagang tanpa harus meninggalkan lokasi usaha,” jelas Gabriel dalam keterangannya, Sabtu (4/9/2021).

CrediMart dilengkapi dengan cara pembayaran yang fleksibel mulai dari tunai, Cash on Delivery (COD), hingga skema jatuh tempo. “Skema bayar jatuh tempo (buy now pay later) kami hadirkan untuk memudahkan pemilik usaha mengelola cash flow UMKM. Carabayar ini tentu sulit didapatkan apabila belanja langsung ke toko grosir konvensional. Di CrediMart, toko atau warung dengan riwayat pembayaran yang baik dapat menikmati fasilitas cara bayar jatuh tempo ini,” terang Gabriel.

Salah satu pemilik usaha toko sembako yang sudah merasakan manfaat CrediMart adalah Toko Esti yang berjualan di bilangan Kemang sejak tahun 2015. Ia menyatakan kehadiran CrediMart membuat proses pemenuhan barang dagang menjadi lebih praktis.

“CrediMart jadi lebih memudahkan buat belanja grosir, kan online jadi bisa pesen lewat handphone, nggak perlu ninggalin toko buat ke pusat grosir. Pelayanannya juga bagus karena barang diantar sampai ke toko. Apalagi bisa bayar jatuh tempo, lumayan bantu muter uang usaha dulu buat yang lagi kesulitan,” kata Esti.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kolaborasi

FOTO: Geliat Pasar Grosir ITC Kembali Buka di Masa PPKM Level 4
Pengunjung berbelanja di ITC Cempaka Mas, Jakarta, Rabu (4/8/2021). Untuk toko kebutuhan non esensial beroperasi mulai pukul 10.00 WIB-15.00 WIB, sedangkan kategori esensial dan kritikal hingga pukul 17.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Dalam menjalankan operasionalnya, CrediMart berkolaborasi dengan toko grosir konvensional.

“CrediMart membantu menjual barang milik toko grosir konvensional. Kami berperan sebagai sales bagi rekan grosir kami di ranah online. Platform CrediMartmendigitalisasi transaksi yang selama ini dilakukan secara fisik atau tatap muka oleh toko grosir dengan pemilik usaha. Para pelanggan yang berbelanja di CrediMart juga mendapatkan added value seperti fasilitas pengantaran dan fleksibilitas cara bayar,” jelas Gabriel.

Kolaborasi CrediMart dengan toko grosir konvensional turut membantu menambah pemasukan usaha di tengah pandemi COVID-19. “Selama pandemi, ada penurunan omset di usaha grosir saya. Toko langganan yang biasanya belanja jutaan, jadi cuma ratusan ribu. Tapi sejak gabung CrediMart, omset saya bertambah, bisa naik 50% per harinya. Apalagi ada banyak paket bonus yang ditawarin, harapannya sih omset bisa naik terus sama CrediMart,” jelas Bu Maryamah yang kerap disapa Bu Eem, salah satu rekantoko grosir CrediMart di daerah Kalideres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya