India Bantah Negaranya di Ambang Krisis Listrik

Pembangkit listrik tenaga batu bara India memiliki stok rata-rata empat hari pada akhir September 2021 - terendah dalam beberapa tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Okt 2021, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 12:30 WIB
Kematian Corona di India Melesat
Polisi Delhi berjaga-jaga pada hari pertama lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, Selasa (20/4/2021). India pada Selasa (20/4) melaporkan 259.170 infeksi baru dan 1.761 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah India memastikan jika negaranya memiliki stok atau pasokan batu bara yang cukup untuk memenuhi permintaan pembangkit listriknya.

Diketahui bahwa India sedang berusaha meredamkan kekhawatiran akan pemadaman listrik yang kemungkinan terjadi di New Delhi dan kota-kota lain. Kondisi ini disebut membuat India berada di ambang krisis listrik.

Stok bahan bakar saat ini di pembangkit listrik tenaga batu bara India  sekitar 7,2 juta ton. Stok ini cukup untuk empat hari, mengutip penjelasan Kementerian energi itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (11/10/2021).

Raksasa pertambangan milik pemerintah, Coal India, juga memiliki stok lebih dari 40 juta ton yang dipasok ke pembangkit listrik.

"Setiap ketakutan akan gangguan pasokan listrik sepenuhnya salah," kata kementerian batu bara India dalam pernyataannya.

Klarifikasi itu muncul sehari setelah Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal memperingatkan krisis listrik yang membayangi di kota besar India yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang.

Beberapa wilayah di India telah dilanda kekurangan pasokan dalam beberapa bulan terakhir, dengan penyedia utilitas beralih ke pemadaman listrik.

Pembangkit listrik tenaga batu bara India memiliki stok rata-rata empat hari pada akhir September 2021 - terendah dalam beberapa tahun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Batu Bara Internasional Juga Melonjak

FOTO: Mural Kesadaran Virus Corona COVID-19 di India
Seorang pria mengendarai sepeda melewati mural kesadaran virus corona COVID-19 di sepanjang pinggir jalan di Chennai, India, 13 September 2021. India bersiap hadapi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 sekitar musim festival September hingga November. (ARUN SANKAR/AFP)

Kekurangan energi listrik di India, yang merupakan negara konsumen batu bara terbesar kedua di dunia, terjadi menyusul pemadaman listrik yang meluas di China yang telah menutup pabrik dan berdampak pada produksi serta rantai pasokan global.

Batu bara menyumbang hampir 70 persen dari pembangkit listrik India dan sekitar tiga perempat dari bahan bakar fosil ditambang di dalam negara itu.

Ketika ekonomi India membaik setelah pandemi COVID-19, hujan monsun yang lebat membanjiri tambang batu bara dan mengganggu jaringan transportasi, yang menyebabkan kenaikan tajam harga bagi pembeli batu bara, termasuk pembangkit listrik - harga batu bara internasional juga melonjak.

Namun kementerian di India terdengar optimis, mengatakan bahwa meskipun musim hujan lebat dan kenaikan tajam dalam permintaan listrik, "pasokan domestik telah mendukung pembangkit listrik secara besar-besaran".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya