Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memprediksi penjualan listrik PLN bakal terus meningkat mencapai 252,51 TWh hingga akhir 2021, tumbuh 4,71 persen dibanding tahun lalu.
Konsumsi listrik sudah tumbuh mencapai 4,42 persen menjadi 187,78 terawatt hour (TWh) hingga September 2021 secara year on year.
Â
Advertisement
Demi memastikan pasokan listrik cukup untuk memenuhi peningkatan konsumsi listrik di tengah mulai kembalinya aktivitas masyarakat, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini langsung mengunjungi PLTU Suralaya, Banten.
Pembangkit berkapasitas 3.400 megawatt (MW) ini merupakan salah satu tulang punggung kelistrikan di sistem Jawa Bali untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saya ingin memastikan PLTU Suralaya bisa beroperasi dengan optimal. Mengingat saat ini kondisi pemulihan ekonomi sudah terasa. Dengan kondisi tersebut kita harus memastikan pembangkit kita siap apabila terjadi lonjakan konsumsi listrik," ujar Zulkifli, dalam keterangan resmi, Selasa (12/10/2021).
Pertumbuhan sektor industri turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi. Di mana tercatat pertumbuhan sektor industri sebesar 10,63 persen pada kuartal III 2021.
Dia memastikan keandalan pasokan listrik mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi saat ini pasokan listrik di sistem Jawa, Madura dan Bali (Jamali) tengah berlebih seiring dengan mulai beroperasinya sejumlah pembangkit di proyek 35 ribu MW.
Ia menyebut, Daya Mampu sistem kelistrikan Jamali mencapai 38.522 MW, dengan beban puncak 26.931 MW. Itu berarti ada cadangan daya 11.591 MW.
"Sistem kelistrikan Jamali siap untuk dukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kami siap melayani kebutuhan seluruh pelanggan. Baik pelanggan rumah tangga, industri, bisnis hingga investor yang ingin menanamkan modal ke Indonesia," ungkapnya.
Â
Leluasa Melayani Pelanggan
Dengan melimpahnya pasokan listrik, Zulkifli mengklaim PLN bisa leluasa melayani seluruh kebutuhan pelanggan.
Untuk itu, Zulkifli mengajak masyarakat untuk ikut membangkitkan perekonomian nasional dengan mengoptimalkan penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari.
"Tak hanya mendukung listrik rumah tangga, industri, komersial, kami juga siap memasok listrik untuk mobil listrik, kompor induksi hingga memasok listrik ke para petani, peternak hingga nelayan melalui Program Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Bagian Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto WS memastikan seluruh pembangkit yang memasok kebutuhan listrik khususnya di Jawa, Madura dan Bali bisa beroperasi optimal.
Ia memastikan tidak ada pemadaman sekecil apapun agar investor semakin percaya diri untuk mengembangkan usahanya.
"Kami pastikan semua andal dan tidak ada pemadaman sedikitpun. Untuk menarik investor makin banyak agar menyerap listrik dari pembangkit yang sudah kita bangun," ujar Haryanto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi memastikan Indonesia Power akan memaksimalkan operasional pembangkit untuk menjamin keandalan pasokan listrik.
"Kami memastikan PLTU Suralaya siap memasok listrik 24 jam," ujar Ahsin.
PLTU Suralaya merupakan salah satu pembangkit terbesar di Indonesia. Memiliki 7 unit pembangkit dengan total kapasitas terpasang 3.400 MW.
Advertisement