Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik sejumlah duta besar (dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia. Pelantikan para dubes oleh Jokowi tersebut akan berlangsung hari ini, Senin (25/10/2021) di Istana Negara Jakarta.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, salah satunya nama yang dilantik yakni, Rosan Roeslani. Rosan merupakan seorang pengusaha dan mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN).
Baca Juga
Rosan disebut akan menempati kursi Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat.
Advertisement
"Dubes (akan dilantik Presiden). Rosan (menjadi) dubes Amerika," kata Heru saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (25/10/202).
Selain itu, ada sejumlah nama yang juga akan dilantik Jokowi menjadi dubes RI untuk negara-negara sahabat. Mereka antara lain, Armanatha Nasir yang akan dilantik menjadi Dubes LBPP RI untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya, berkedudukan di New York.
Kemudian, Febrian A. Ruddyard bakal dilantik menjadi Dubes RI untuk PBB, WTO, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa, berkedudukan di Jenewa. Bukan hanya dubes, Jokowi juga dijawadwalkan melantik Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baru.
"Dubes (dan) Ketua PPATK yang akan dilantik Presiden (Jokowi)," ujar Heru.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profil Rosan Roeslani
Sebelumnya, Rosan Roeslani dikabarkan terpilih menjadi duta besar RI untuk Amerika Serikat (AS). Ia berasal dari dunia usaha.
Pria kelahiran 31 Desember 1968 di Jakarta ini merupakan mantan ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada 2015-2020. Posisi prestisius tersebut membuat Rosan menjadi sosok familiar di dunia politik dan pemerintahan.
Informasi dari situs Kadin yang Liputan6.com kutip Rabu (25/8/2021), menyebut Rosan adalah pendiri Recapital Advisor, perusahaan di bidang jasa keuangan. Ia merintis karir bisnis seusai menuntaskan kuliah S2 di Belgia.
Nama Rosan sudah sering muncul di berita-berita bisnis. Saat perang dagang AS-China memanas, Rosan juga vokal meminta agar Indonesia bisa mencari peluang positif dari hal tersebut.
Ketika Kementerian Perdagangan ketahuan impor pacul, Rosan pernah berkomentar bahwa itu adalah sesuatu yang memalukan.
Selain itu, Rosan adalah Ketua Satgas Omnibus Law. UU itu didukung penuh oleh Rosan yang dinilai merupakan hal penting bagi buruh dan pengusaha.
Ketika Jokowi terpilih ke periode kedua, nama Rosan sempat didukung sebagai menteri perdagangan oleh pengusaha Shinta Kamdani dan Benny Soetrisno yang juga petinggi Kadin.
Advertisement