Kemenperin Ingin Mercedes Benz Jadikan Indonesia Sebagai Ekspor Hub Otomotif

PT Mercedes Benz Indonesia telah mampu memproduksi model sedan termewah dalam line up Mercedes-Benz saat ini.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Nov 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 15:00 WIB
Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier memberikan sambutan di acara peluncuran E-Class dan S-Class, yang diproduksi di pabrik wanaherang, Bogor, Jawa Barat. (Dok Kemenperin)
Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier memberikan sambutan di acara peluncuran E-Class dan S-Class, yang diproduksi di pabrik wanaherang, Bogor, Jawa Barat. (Dok Kemenperin)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mercedes Benz Indonesia telah mampu memproduksi model sedan termewah dalam line up Mercedes-Benz saat ini. Hal ini pun mendapat apresiasi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). 

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menjelaskan, Industri otomotif di Indonesia telah dipercaya sebagai basis produksi kendaraan bermotor semua segmen mulai kelas low, middle sampai premium and luxury.

“Pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat, kemudian adanya bonus demografi, penetrasi teknologi digital, serta peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan, akan menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor nasional menuju teknologi zero emission,” kata Taufiek Bawazier dalam keterangan tertulis, Minggu (28/11/2021).

Taufiek Bawazier menegaskan, pemerintah telah siap memasuki era teknologi zero emission melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

Selain itu, didukung Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021, yang menyebutkan bahwa kendaraan dengan teknologi zero emission seperti BEV dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) yang produksi di dalam negeri, akan diberikan tarif PPnBM sebesar 0 persen.

“Pemerintah mendorong agar Mercedes Benz dapat menjadikan Indonesia sebagai ekspor hub kendaraan bermotor, baik konvensional maupun elektrifikasi ke pasar global,” ungkap Taufiek.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspor Kendaraan CBU

Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier (kedua kanan) berfoto bersama di acara peluncuran E-Class dan S-Class, yang diproduksi di pabrik wanaherang, Bogor,  Jawa Barat. (Dok Kemenperin)
Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier (kedua kanan) berfoto bersama di acara peluncuran E-Class dan S-Class, yang diproduksi di pabrik wanaherang, Bogor, Jawa Barat. (Dok Kemenperin)

Saat ini, industri otomotif di Indonesia mampu berdaya saing di kancah global. Hal ini terlihat dari capaian jumlah ekspor produk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk juga komponennya.

Pada periode Januari - September 2021, tercatat ekspor kendaraan CBU sebanyak 207 ribu unit dengan nilai sebesar Rp 37,65 triliun, kemudian sebanyak 62 ribu set untuk CKD dengan nilai sebesar Rp 0,96 triliun, dan 65 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp 21,86 triliun. Tujuan ekspor otomotif Indonesia tersebut telah mencapai lebih dari ke 80 negara.

“Dalam rangka menarik investasi untuk produsen kendaraan bermotor low volume khususnya dari Eropa, kami telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 23 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih,” tutur Taufiek.

Pada peraturan tersebut, terdapat penyederhanaan persyaratan Completely Knock Down (CKD) dan keteruraian dan kelengkapan Incompletely Knock Down (IKD), serta memberikan kemudahan impor komponen susulan untuk keperluan produksi (shortage, mistake dan reject) yang terkena SNI wajib.

 

50 Tahun di Indonesia

Mercedes-Benz
Mercedes-Benz S-Class (autocar)

Presiden Direktur PT Mercedes Benz Indonesia, Patrick Schwind menyampaikan bahwa pada tahun 2020 Mercedes-Benz telah genap berusia 50 tahun beroperasi di Indonesia, dengan memproduksi kendaraan bermotor baik penumpang maupun komersial di pabrik Wanaherang, Jawa Barat.

PT. Mercedes Benz Indonesia resmi meluncurkan dua model terbarunya, E-Class dan S-Class, yang diproduksi di pabrik wanaherang, Bogor - Jawa Barat. New E-Class dan New S-Class ini menetapkan standar tertinggi di segmen masing-masing dan melengkapi line-up model yang dirakit secara lokal, antara lain A-Class dan C-Class di segmen sedan luxury, GLA, GLC, GLE, dan GLS di segmen SUV, serta AMG A 35 Sedan dan AMG GLA 35 4MATIC untuk segmen performance cars.

“Perusahaan berkomitmen akan terus beroperasi di Indonesia untuk 50 tahun ke depan dan lebih. Komitmen tersebut diimpelementasikan melalui penambahan model yang dirakit di dalam negeri secara terus menerus, di antaranya peluncuran E Class dan S Class,” paparnya.

Upaya tersebut akan memberikan dampak positif terhadap utilisasi, perluasan investasi, penyerapan tenaga kerja dan memperdalam komponen otomotif. Hal ini akan memperkuat brand image dan customer loyalty Mercedes Benz di Indonesia sekaligus memberikan nilai tambah bagi pengembangan industri otomotif di Indonesia.

 

Menperin Berkunjung ke Jerman

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara halalbihalal secara virtual di Jakarta. (Dok Kemenperin)

Sebelumnya, pada Oktober 2021, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja ke Jerman. Pada lawatannya tersebut, Menperin Agus bertemu dengan DAIMLER AG (Mercedes-Benz), dengan memaparkan peluang investasi di tanah air bagi produsen kendaraan kelas premium dari Eropa, termasuk potensi Indonesia sebagai basis pengembangan teknologi kendaraan zero emission.

Duta Besar Republik Jerman bagi Indonesia, Ina Lepel menyampaikan selamat atas peluncuran produk E-Class dan S-Class produksi Indonesia, mengingat tidak banyak perusahaan Jerman yang beroperasi di Indonesia, dan Mercedes adalah kebanggaan negara Jerman dan dunia.

Melalui kesempatan tersebut, Ina Lepel juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah sukses menjadi official partner country pada Hannover Messe 2021 yang berlangsung secara digital. Pameran bergengsi skala internasional tersebut patut ditunggu kesuksesan selanjutnya pada tahun 2023 ketika Indonesia ditunjuk sebagai official partner country Hannover Messe yang berlangsung secara offline atau fisik.

“Sebagai negara industri 4.0 terkemuka di dunia, pemerintah Jerman akan mendukung program Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan pada tanggal 4 April 2018, di mana industri otomotif menjadi salah satu sektor prioritas pengembangan implementasi industri 4.0 karena memiliki kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ungkap Ina Lepel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya