Investor Pasar Modal Tembus 6 Juta Selama Pandemi, Didominasi Milenial

Investor di pasar modal meningkat lebih dua kali lipat di pasar modal selama pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2021, 21:06 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 21:06 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Tirta Segara menyatakan, investor di pasar modal meningkat lebih dua kali lipat di pasar modal selama pandemi Covid-19. Investor anyar tersebut didominasi oleh kalangan muda atau milenial.

"Tadinya itu 2,6 juta investor di pasar modal pada tahun 2019. Tapi, 2021 ini sudah 6 juta (investor). Dua kali lipat lebih dan itu kebanyakan anak muda," ungkapnya dalam acara Pelatihan dan Gathering Wartawan Media Massa di Bandung, Sabtu (4/12).

Tirta menerangkan, tingginya antusias generasi milenial untuk berinvestasi di pasar modal lantaran dana untuk jalan-jalan menganggur selama pandemi berlangsung. Menyusul, penerapan kebijakan pembatasan sosial oleh pemerintah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Banyak yang nggak bisa spending untuk jalan-jalan sekarang dia lari ke pasar modal," terangnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Program Edukasi

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, OJK selaku regulator berkomitmen untuk menggencarkan berbagai program edukasi untuk meningkatkan inklusi maupun literasi keuangan melalui berbagai platform media sosial.

Dengan begitu, diharapkan para generasi milenial memperoleh informasi valid terkait kegiatan investasi di pasar modal secara aman.

"Nah ini perlu kita edukasi yang masif juga. Supaya enggak keliru, enggak masuk ke investasi ilegal dan sebagainya," jelas Tirta mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya