Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2024 bergerak cukup fluktuatif. Sempat ada optimisme IHSG menuju 8.000 pada akhir tahun. Namun yang terjadi sebaliknya, IHSG tampak kehabisan amunisi pada kuartal IV 2024.
Sepanjang 2024, pasar modal Indonesia mengalami pergerakan yang dinamis dengan pengaruh dari sisi domestik maupun global. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan mengalami perubahan sebesar 3,25% secara year-to-date pada level 7.036,57 pada Jumat, 27 Desember 2024.
Baca Juga
Namun, sepanjang 2024 data perdagangan mulai mengalami kenaikan dibandingkan akhir tahun lalu dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) berada pasar posisi Rp12,9 triliun.
Advertisement
Data tersebut diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,9 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,13 juta kali transaksi. Aktivitas perdagangan pada 2024 juga mencatatkan beberapa rekor baru, yaitu pencapaian rekor tertinggi IHSG pada level 7.905,390 pada 19 September 2024, diikuti dengan rekor kapitalisasi pasar tertinggi yang mencapai Rp13.475 triliun pada hari yang sama.
Untuk perdagangan yang dilakukan melalui Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA), rata-rata volume transaksi harian pasar surat utang kini telah mencapai Rp1,04 triliun.
Dari sisi perdagangan produk non-saham, nilai transaksi telah mencapai Rp4,38 triliun. Sementara itu, untuk kelas aset yang terbaru, yakni Unit Karbon, telah terdapat total unit karbon tercatat mencapai 1,78 juta ton CO2 ekuivalen dari 3 proyek tercatat dengan nilai transaksi mencapai Rp19,73 miliar hingga 27 Desember 2024.
Mengutip ulasan Stockbit Sekuritas, Jumat (3/1/2025), performa IHSG pada 2024 lebih didorong oleh kinerja saham–saham konglomerasi yang naik signifikan, seperti DSSA (361% YTD), TPIA (39% YTD), AMMN (26%), PANI (227%), dan BREN (23% YTD).
Sementara itu, saham–saham blue chip seperti BBRI (-22% YTD) dan BBNI (-15% YTD), ASII (-3% YTD), serta TLKM (-26% YTD) cenderung melemah pada 2024. Secara keseluruhan, IHSG per 27 Desember 2024 masih mencatatkan foreign inflow YTD sebesar 17,4 triliun rupiah, lebih kecil dibandingkan 2023 yang mencapai 60,5 triliun rupiah.
Â
Â
Sektor Saham
Secara sektoral, sektor energi mencatatkan kinerja terbaik dengan naik 27% YTD, didorong oleh DSSA (361% YTD) dan ADRO (83% YTD). Sementara itu, sektor transportasi mencatatkan kinerja terburuk dengan penurunan19% YTD, didorong oleh TAXI (-86% YTD) dan BLTA (-58% YTD).
Hingga 23 Desember 2024, terdapat 41 emiten yang melakukan IPO, lebih rendah dibandingkan tahun lalu di level 78 emiten.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 emiten mengalami kenaikan harga saham dengan rata–rata kenaikan sebesar 80% per 23 Desember 2024.
Sementara itu, 19 emiten mengalami penurunan harga saham dengan rata–rata penurunan sebesar -46% per 23 Desember 2024. DAAZ menjadi saham IPO dengan kenaikan harga saham tertinggi sebesar 377%, sementara MPIX menjadi saham IPO dengan penurunan harga terdalam sebesar -79%.
Selama 2024, ekspektasi pemangkasan suku bunga dan perkembangannya menjadi fokus utama para pelaku pasar serta menimbulkan volatilitas signifikan pada market. Pada akhir 2023, The Fed memperkirakan bahwa mereka akan menurunkan suku bunga AS sebanyak 75 bps selama 2024.
"Namun, di luar dugaan, The Fed pada April 2024 malah memberi sinyal higher–for–longer dan menunda rencana pemangkasan suku bunga seiring proses disinflasi yang lambat dan kondisi pasar tenaga kerja AS yang solid," tulis Tim Riset Stockbit Sekuritas.
Advertisement
Langkah The Fed
Langkah The Fed tersebut pun menekan nilai tukar rupiah dan mendorong Bank Indonesia secara di luar dugaan menaikkan suku bunga BI Rate sebesar 25 bps pada April 2024.
Ditambah dengan kekhawatiran terhadap fiscal prudence Indonesia ke depan, kurs rupiah terhadap dolar AS sempat melemah hingga mendekati level 16.500 pada Juni 2024, yang menandai level terendah sejak April 2020.
Keadaan berbalik pada kuartal III 2024, di mana narasi rate cut cycle kembali menguat pada Juli 2024 seiring data ketenagakerjaan AS yang melemah.
Pada September 2024, Bank Indonesia secara di luar dugaan memangkas suku bunga sebanyak 25 bps ke level 6% seiring kembali menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS ke kisaran 15.000.
Pada bulan yang sama, The Fed memangkas suku bunga sebanyak 50 bps, diikuti oleh pemangkasan sebanyak 25 bps pada November 2024. The Fed mengakhiri 2024 dengan memangkas suku bunga 25 bps pada Desember 2024, tetapi memproyeksikan pemangkasan suku bunga AS yang lebih sedikit pada 2025.
Tahun Politik
Tahun 2024 juga merupakan tahun politik, dengan Indonesia dan AS menggelar pemilihan umum presiden. Di Indonesia, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melanjutkan rencana kenaikan PPN menjadi 12% per 2025 guna membiayai kebutuhan fiskal, meski di tengah pelemahan daya beli masyarakat.
Sementara itu, kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS menimbulkan risiko pelemahan ekonomi China dan berpotensi mendorong inflasi AS ke depan akibat kebijakan proteksionis yang diwacanakan olehnya.
Rentetan Peristiwa
Â
Rentetan peristiwa penting yang terjadi selama 2024:
Kuartal I 2024
- Pemerintah melanjutkan bantuan sosial (bansos) beras sebesar 10 kg per bulan untuk 22 juta penerima hingga Juni 2024 guna mengantisipasi dampak El Nino. Pemerintah kemudian memperpanjang bansos ini hingga Desember 2024.
- Pemerintah merilis aturan PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100% untuk pembelian rumah pada 1 Januari–30 Juni 2024 dan PPN DTP 50% pada 1 Juli–31 Desember 2024.
- Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka memenangkan pemilu presiden Indonesia. Prabowo–Gibran menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, swasembada pangan dan energi, serta mengkampanyekan program makan bergizi gratis bagi anak sekolah dan ibu hamil.
- Harga emas mencapai 2.195 dolar AS per troy ounce pada 8 Maret 2024, yang saat itu merupakan all–time high, seiring ekspektasi market bahwa The Fed akan memulai pemangkasan suku bunga pada 2H24. Harga emas terus menguat hingga mencapai all–time high di 2.790 dolar AS per troy ounce pada 30 Oktober 2024.
Â
Â
Advertisement
Kuartal II 2024
- Inflasi Indonesia pada Maret 2024 mencapai 3,05% YoY, tertinggi dalam 7 bulan. Hasil ini didorong oleh inflasi makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 7,43% YoY – tertinggi sejak September 2022 – seiring dampak El Nino.
Harga minyak Brent mencapai level 92,14 dolar AS per barel pada 12 April 2024, level tertinggi selama 2024, seiring eskalasi konflik Israel–Iran.
- Pemerintah China berencana menerbitkan obligasi senilai 1 triliun yuan untuk memberi stimulus terhadap perekonomiannya yang melambat.
Kuartal III 2024
- Indonesia mencatatkan deflasi secara bulanan selama 5 bulan berturut–turut pada Mei–September 2024.
- Kementerian ESDM menerbitkan aturan baru terkait skema kontrak bagi hasil (gross split) untuk industri hulu minyak dan gas (migas), yang membuat Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berpotensi mendapat persentase bagi hasil yang lebih banyak.
- IHSG mencatatkan rekor all–time high di level 7.905 pada 19 September 2024 seiring dimulainya pemangkasan suku bunga The Fed dan proyeksi pemangkasan yang dovish pada 2025.Pemerintah memperpanjang PPN DTP 100% untuk pembelian rumah hingga 31 Desember 2024.
- Pemerintah memutuskan tidak mengubah tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk 2025 akibat fenomena downtrading, tetapi akan menaikkan harga jual eceran (HJE).
Bank sentral China (PBoC) memangkas suku bunga medium–term lending facility (MLF) sebesar 30 bps ke level 2% dan mengumumkan sejumlah paket stimulus guna mendukung pertumbuhan ekonomi 2024 mencapai target pemerintah China di 5% YoY.
Â
Kuartal IV 2024
- Donald Trump memenangkan pemilu presiden AS, mendorong S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones Index mencapai all–time high. Trump mewacanakan bea impor sebesar 10–20% atas seluruh barang impor dan 60% untuk produk China. Indonesia mencatat inflasi 1,71% YoY pada Oktober 2024, terendah sejak 2021.
- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, merilis bea masuk anti–dumping (BMAD) terhadap impor produk ubin keramik asal China. Aturan tersebut berlaku selama 5 tahun dan akan mengenakan bea masuk anti–dumping  dengan rentang tarif berkisar 13.446–94.544 rupiah per meter persegi.
- Indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 106,9 pada 14 November 2024, menandai level tertinggi dalam 1 tahun terakhir, setelah Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan pihaknya tidak akan terburu–buru menurunkan suku bunga seiring ekonomi AS yang solid.
- OPEC kembali menunda pemulihan produksi minyak selama 3 bulan hingga April 2025 dan memperpanjang periode pemulihan produksi minyak dari 12 bulan menjadi 18 bulan. Keputusan ini menandai penundaan pemulihan produksi minyak yang ketiga dari OPEC seiring permintaan yang lemah dan lonjakan produksi di luar kelompok tersebut.
- Pemerintah mengumumkan rata–rata kenaikan upah minimum untuk 2025 adalah 6,5%. Pemerintah memastikan kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% per 1 Januari 2025.
- Pemerintah umumkan sejumlah insentif untuk 2025, termasuk insentif PPnBM DTP 3% bagi mobil hybrid, perpanjangan PPN DTP pembelian rumah, bantuan pangan dan listrik, hingga dukungan untuk sektor padat karya.
Advertisement