Padat Karya Perikanan Budi Daya KKP Serap 3.124 Tenaga Kerja

Program perikanan budi daya melalui kegiatan padat karya pada tahun ini telah berhasil menarik 3.124 tenaga kerja.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 07 Des 2021, 13:34 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 13:30 WIB
Pembudidaya udang. Dok KKP
AHPND merupakan jenis penyakit lintas batas (transboundary disease) yang saat ini tengah menjadi ancaman serius pada industri budidaya udang. Dok KKP

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar acara konferensi pers Catatan Akhir Tahun 2021. Pada kesempatan pertama, acara tersebut dikhususkan untuk Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya TB Haeru Rahayu mengungkapkan, program perikanan budi daya melalui kegiatan padat karya pada tahun ini telah berhasil menarik 3.124 tenaga kerja.

Total nilai upah yang sudah terbayarkan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp 13,82 miliar.

"Kehadiran pemerintah ini tidak melulu untuk mendukung dari sektor industri. Tapi kita juga harus peduli pada golongan menengah ke bawah. Dampaknya adalah, bagaimana kita mengungkit bagaimana kegiatan padat karya betul-betul bisa dirasakan," kata Tebe, Selasa (7/12/2021).

Secara detil, dari total 3.124 orang tenaga kerja yang terlibat, paling banyak untuk program Pengelolaan Irigasi Perikanan Partisipatif (PITAP) yang menarik 1.400 orang pekerja.

Kemudian, kegiatan Minapadi 100 unit sebanyak 667 orang, kluster tambak udang 1 unit 50 orang, Keramba Jaring Apung (KJA) budi daya laut 150 unit 300 orang, dan kluster tambak udang 8 unit 699 orang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Program Peningkatan Produksi

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali. (Dok KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali. (Dok KKP)

Hingga November 2021, Ditjen Perikanan Budi Daya juga telah menggelar program peningkatan produksi perikanan budi daya yang dibagi menjadi empat sektor, antara lain:

Pengelolaan Perbenihan:

1. Penyediaan benih bermutu 172 juta ekor

2. Penyediaan calon induk unggul 170,6 ribu ekor

3. Penyediaan bibit rumput laut 92,7 ribu kg

4. Penyediaan KJA budi daya laut 150 unit

5. Rehabilitasi UPR/HSRT 3 unit

6. Kebun bibit rumput laut

Pengelolaan Produksi Usaha Budidaya:

1. Penyediaan minapadi 100 unit

2. Penyediaan sarana prasarana ikan hias 63 unit

3. Penyediaan sarana prasarana produksi 609 paket

4. Budidaya ikan sistem bioflok 192 unit

Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan:

1. Pengelolaan Irigasi Perikanan Partisipatif (PITAP) 55 unit

2. Bantuan excavator 29 unit

Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan:

1. Penyediaan pakan alami 5 unit

2. Penyediaan pakan ikan mandiri 703,5 ribu kg

3. Mesin dan bahan baku pakan 40 unit

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya