Bank Dunia Ingin Indonesia Jalankan Reformasi Fiskal agar Bersaing secara Global

Reformasi struktural yang dilakukan tidak boleh, sebaliknya harus juga diperluas ke sektor perdagangan hingga investasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 13:00 WIB
FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta World Bank atau Bank Dunia melihat Indonesia perlu melakukan reformasi kebijakan fiskal untuk mendorong pemulihan ekonomi. Dengan reformasi yang dirancang Pemerintah Indonesia maka bisa membuat ekonomi Indonesia lebih bersaing.

"Reformasi struktural itu penting untuk membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih bersaing," kata Country Director World Bank Indonesia and Timor Leste, Satu Kahkonen dalam pidato World Bank Indonesia Economic Prospects Report, Kamis (16/12/2021).

Satu menjelaskan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Apalagi saat ini telah memiliki Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) dan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (UU HKPD). Dua regulasi tersebut membuat Indonesia di mata dunia memiliki inovasi dalam hal kebijakan fiskal di tengah krisis pandemi Covid-19.

"Reformasi ini sangat terlihat sebagai sesuatu yang baik sekali dilakukan sebagai negara berkembang dan kami berikan pujian ini," kata dia.

Dia meminta reformasi struktural yang dilakukan tidak berhenti di sini. Sebaliknya harus juga diperluas ke sektor perdagangan hingga investasi. Termasuk juga dalam mengatasi tantangan perkembangan ekonomi digital.

"Untuk mengambil manfaat ini reformasi lanjutan untuk membuka perdagangan dan investasi juga diperlukan," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kata Sri Mulyani

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 membaik dari kuartal II 2020 lalu yang tumbuh minus 5,32 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menanggapi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan reformasi fiskal di bidang perpajakan dan hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah diperlukan untuk memperbaiki pendapatan negara. Pendapatan dari pajak sangat dibutuhkan karena berperan penting dalam proses pemulihan ekonomi nasional.

"Ini sangat penting buat Indonesia untuk memperbaiki sisi pendapatan kita," kata Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya