Panduan Transisi LIBOR Resmi Dirilis, Apa Isinya?

Panduan Transisi LIBOR memberikan informasi mengenai latar belakang terjadinya diskontinuitas London Interbank Offered Rate (LIBOR).

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 24 Des 2021, 17:45 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 17:45 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) yang dibentuk oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan Indonesia Foreign Exchange Market Committee merilis Panduan Transisi LIBOR bagi pelaku pasar di Indonesia pada Jumat (24/12/2021).

Panduan Transisi LIBOR memberikan informasi mengenai latar belakang terjadinya diskontinuitas London Interbank Offered Rate (LIBOR), yang banyak digunakan sebagai suku bunga referensi dalam kontrak kredit dengan suku bunga mengambang maupun transaksi derivatif suku bunga. Sehingga mengharuskan pelaku pasar untuk bertransisi menggunakan suku bunga referensi alternatif (ARR).

"Panduan transisi LIBOR dapat menjadi informasi bagi pelaku pasar dalam menyikapi dan mempersiapkan transisi LIBOR, sehingga stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga," mengutip siaran pers bersama keempat institusi tersebut.

Panduan transisi LIBOR memberikan informasi mengenai latar belakang terjadinya diskontinuitas LIBOR, timeline penghentian publikasi LIBOR, implikasi transisi LIBOR, hingga pedoman persiapan dan rekomendasi transisi LIBOR yang dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar.

Informasi dalam panduan tersebut disusun berdasarkan rekomendasi dan best practice yang menjadi perbankan internasional. Selain itu, terdapat pula informasi mengenai konvensi benchmark rate alternatif dan spread adjustment yang dapat dipertimbangkan pelaku pasar dalam menyusun kontrak keuangan baru maupun fallback atas kontrak LIBOR.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masa Transisi

Denyut Ekonomi Afghanistan usai Berkuasanya Taliban
Seorang pedagang penukaran uang Afghanistan menunggu pelanggan di pasar Sarai Shahzada, menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul, pada Sabtu (4/9/2021). (AP Photo/Wali Sabawoon)

NWGBR merekomendasikan pelaku pasar yang memiliki eksposur LIBOR untuk melakukan lima langkah utama dalam masa transisi. 

Pertama, menggunakan ARR pada kontrak keuangan baru dengan mempertimbangkan opsi konvensi ARR yang sesuai. Lalu, membentuk tim transisi LIBOR.

Kemudian, melakukan negosiasi kontrak outstanding dengan debitur atau counter party untuk menyepakati klausul fallback, menggunakan fallback clause language dari market standard yang berlaku secara global, serta mengikuti terus perkembangan proses transisi LIBOR.    

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya