Penyebab Harga Cabai Naik, Petani Sebut Cuaca Bikin Tanaman Busuk

Di sejumlah daerah harga cabai hampir menyerupai harga daging sapi atau sekitar Rp 100 ribu per kilogram (kg).

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 29 Des 2021, 15:55 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 15:55 WIB
Kondisi tanaman cabai busuk disebut menjadi penyebab harga cabai naik
Kondisi tanaman cabai busuk disebut menjadi penyebab harga cabai naik

Liputan6.com, Jakarta Harga bahan pokok naik menjelang momen pergantian tahun. Sebut saja telur, minyak goreng hingga cabai.

Bahkan di sejumlah daerah harga cabai hampir menyerupai harga daging sapi atau sekitar Rp 100 ribu per kilogram (kg).

Sejumlah pihak mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok ini. Salah satunya curhatan seorang petani cabai asal kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Zul.

Ia mengaku, salah satu penyebab naiknya harga di tingkat pedagang saat ini karena meningkatnya permintaan yang meningkat di Natal 2021 dan Tahun Baru 2021.

“Pertama naik dikarenakan kebutuhan meningkat di tahun baru dan Natal,” katanya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (29/12/2021).

Selain dari peningkatan itu, ia mengaku cuaca juga turut memengaruhi hasil panen kali ini. Dengan hujan yang berkepanjangan, Zul mengaku pihaknya kerap mengalami gagal panen.

“Sementara musim hujan itu petani cabe banyak yang gagal panen, kesulitan produksi pasti,” kata dia.

Sementara itu, ia menyebut di tingkat petani hanya berkaitan dengan jumlah produksi. Jika terkait penentuan harga, bukan menjadi ranah petani untuk menentukan.

“Di tingkat petani gak bisa memainkan harga. Yang menaik-turunkan harga biasanya pengepul tingkat atas,” ungkapnya.

 


Harga Bahan Pangan Naik

FOTO: Jelang Nataru, Harga Pangan Merangkak Naik
Pedagang menata cabai saat menunggu pembeli di kiosnya di Pasar Mede, Jakarta, Rabu (15/12/2021). Harga pangan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mengalami kenaikan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Publik dikejutkan dengan lonjakan harga bahan pangan jelang akhir 2021. Secara rata-rata, kenaikan harga pangan mencapai 0,55 persen dari November 2021, lebih tinggi dari prediksi Bank Indonesia (BI) yang sebesar 0,49 persen pada Desember 2021.

Kenaikan parah terjadi pada harga cabai, telur ayam, daging dan minyak goreng. Berdasarkan informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), kenaikan tertinggi jatuh untuk harga cabai.

Cabai rawit merah meroket hingga 130,97 persen dalam sebulan menjadi Rp 86.500 per kg, cabai rawit hijau melesat 54,71 persen menjadi Rp 57.400 per kg.

Sementara minyak goreng naik 7,43 persen, gula naik 0,76 persen, daging ayam segar naik 1,42 persen, dan harga telur ayam naik 3,56 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya