Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen. Angka ini ditopang kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Pasa kelompok itu, dominasi paling tinggi adalah Cabai Rawit, diikuti Minyak Goreng, dan Telur Ayam Ras.
Baca Juga
"Kalau kita lihat menurut kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau, komoditas dominannya adalah cabai rawit. Ini andil 0,11 persen dan diikuti minyak goreng berikan andil 0,08 persen dan telur ayam ras 0,05 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi Pers Rilis BPS, Senin (3/1/2022).
Advertisement
Margo mencatat, kontribusi cukup tinggi juga tercatat dari kelompok pengeluaran untuk sektor transportasi. Andil terhadap inflasi 0,57 di Desember 2021 sebesar 0,07 persen.
"Sisi transportasi ini terlihat karena adanya kenaikan tarif utamanya transportasi udara sebesar 0,06 persen," jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Inflasi Desember 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen. Angka ini meningkt dari angka inflasi pada November 2021, sehingga tercatat paling tinggi sejak dua tahun.
Angka ini sekaligus merupakan inflasi tertinggi sepanjang tahun 2021.
“Perkembangan harga dari berbagai komoditas secara umum adanya kenaikan, berdasarkan data yang dikumpulkan BPS di 90 kota, di bulan Desember 2021 terjadi Inflasi sebesar 0,57 persen,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi Pers Rilis BPS, Senin (3/1/2022).
Sementara itu, dilihat dari sisi kenaikan indeksnya dari November 2021 tercatat dari 107,05 persen menjadi 107,66 di Desember 2021.
Sedangkan, untuk angka inflasi tahun kalender 2021 Januari-Desember 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,87 persen.
"Karena ini di Desember, berarti angkanya sama dengan tingkat inflasi tahun ke tahun 2021, dimana teecatat inflasi sebesar 1,87 persen," katanya.
"Kalau dilihat secara month to month, ini tercatat sebagai inflasi tertinggi selama 2 tahun terakhir, secara year on year juga tercatat tertinggi sepanjang 2021," terangnya.
Advertisement