Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan adanya temuan harta karun logam yang tertanam di lumpur Lapindo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut penelitian, di sana terdeteksi adanya kandungan logam tanah jarang dan juga kandungan logam lainnya yang disebut critical raw material.
Kendati begitu, Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai, temuan awal di Lumpur Lapindo masih terlalu mentah. Diperlukan kajian lebih mendalam agar bisa menemukan manfaat bisnis dari harta karun tersebut.
Advertisement
"Memang kemungkinan adanya rare earth dan mineral lain memungkinkan sekali ada di sana. Tapi data yang ada saat ini masih mentah sekali. Perlu dilakukan penelitian mendalam mengenai potensi yang ada dan nilai keekonomisannya," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu (30/1/2022).
Menurut penjelasannya, logam tanah jarang merupakan kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium.
"Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida, dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida," terang Mamit.
Mamit mengatakan, meskipun namanya logam langka , tapi jumlahnya cukup melimpah di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga).
"Meski begitu, karena karakteristik geokimianya, logam langka ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai ekonominya kecil," ungkapnya.
"Sumber-sumber deposit logam langka yang banyak dan bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang," dia menambahkan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mineral
Adapun mineral pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah tambang di desa Ytterby, Swedia.
Manfaat paling utama, yakni bisa digunakan sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern saat ini.
"Contohnya sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika, solar panel, bisa juga untuk baterai kendaraan listrik," papar Mamit.
Advertisement