Asian Green Bond Fund Perkaya Alternatif Investasi Hijau

Bank Indonesia (BI) mendukung hadirnya Asian Green Bond Fund yang diluncurkan Bank for International Settlements (BIS).

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2022, 16:24 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 16:10 WIB
Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mendukung hadirnya Asian Green Bond Fund yang diluncurkan Bank for International Settlements (BIS), organisasi kerjasama antar bank sentral, pada hari ini Jumat (25/2).

Asian Green Bond Fund merupakan salah satu inisiatif Asian Consultative Council (ACC) BIS, untuk mendukung program investasi hijau di kawasan Asia dan Pasifik.

Gubernur BI Perry Warjiyo, selaku Ketua ACC-BIS, menegaskan bahwa inisiatif pembentukan Asian Green Bond Fund menunjukkan komitmen bank sentral di kawasan Asia dan Pasifik untuk meningkatkan ketersediaan instrumen keuangan hijau.

"(Ini) juga sejalan dengan salah satu agenda prioritas jalur keuangan pada Presidensi Indonesia di G20 tahun 2022," kata Perry dalam pernyataannya, Jumat (25/2).

Hal senada juga disampaikan Head of the BIS Banking Department, Peter Zoellner menyatakan, bahwa inisiatif Asian Green Bond Fund merupakan komitmen nyata BIS dalam memberikan alternatif investasi hijau bagi bank sentral di ranah global.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kesempatan Investasi

Menurutnya, keberadaan Asian Green Bond Fund memperluas kesempatan investasi bagi bank sentral di Asia maupun di luar kawasan pada penempatan surat berharga dengan kriteria investment grade dan memenuhi international green standards.

Fokus pendanaan ditujukan guna mendukung proyek ramah lingkungan di berbagai sektor, misalnya energi terbarukan dan efisiensi energi di kawasan Asia dan Pasifik.

"Hadirnya instrumen ini akan menambah alternatif instrumen keuangan hijau dalam pengelolaan cadangan devisa," tutupnya.

Kurs Rupiah terhadap Dolar
Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya