Bulog Siap Jadi Operator Badan Pangan Nasional

Perum Bulog menyatakan kesiapannya menjadi operator Badan Pangan Nasional atau NFA (National Food Agency).

oleh Tira Santia diperbarui 26 Feb 2022, 18:29 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 16:30 WIB
Ratusan Ribu Ton Beras Tak Terpakai di Gudang Bulog
Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog menyatakan kesiapannya menjadi operator Badan Pangan Nasional atau NFA (National Food Agency). Hal itu disampaikan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tema “Bulog Era Badan Pangan Nasional”).

Bulog sudah menyiapkan infrastruktur sepanjang rantai pasok mulai dari hulu, produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran, hingga penjualan. Selain itu Bulog juga telah melakukan digitalisasi sistem menggunakan ERP sehingga lebih optimal bagi pengembangan kegiatan operasional Perusahaan, selanjutnya Bulog telah membentuk jaringan dan menjalin sinergi dengan BUMN, mitra supplier, mitra pengolahan, mitra penjualan, dan stakeholder lainnya”, kata Febby, dalam keterangan resminya, Sabtu (26/2/2022).

Sebagaimana diketahui bersama, Badan Pangan Nasional (NFA) yang sudah resmi dinahkodai oleh Arief Prasetyo Adi, sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 21 Februari lalu langsung tancap gas merumuskan agenda kerjanya dengan mengikuti FGD tersebut yang dihadiri langsung oleh Arief Prasetyo Adi.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi memberikan respon positif terhadap hasil kajian IPB mengenai formulasi kebijakan pangan oleh NFA dan pelaksanaannya oleh Bulog.

Kajian tersebut dinilainya telah lengkap dan dapat dijadikan momentum untuk melakukan perubahan yang signifikan terhadap tata kelola urusan pangan. Dia menyebut perlunya kolaborasi dan sinergi dari seluruh kementerian/lembaga dan stakeholders pangan.

“Pendekatan sains & technology dari IPB ini sudah lengkap dan bagus sekali sebagai masukan yang berharga bagi NFA termasuk untuk Bulog. Kita bicara future pangan, karena kita mau bertransformasi untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok, berbenah dari sekarang, banyak hal yang harus diatur termasuk preparation setiap komoditas pangan” kata Arief.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Revitalisasi

Stok Beras Bulog Aman Hingga Akhir Tahun 2021
Aktivitas bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Arief menambahkan dengan infrastruktur cukup besar yang dimiliki oleh Bulog dapat dioptimalkan dan dipetakan, lakukan revitalisasi dan digitalisasi.

“Perubahan melalui gudang - gudang Bulog yang tersebar seluruh pelosok dapat menampung berjuta ton stok pangan tertentu milik mitra pedagang  atau pelaku usaha pangan maupun swasta sehingga semua dapat bersinergi bersama - sama sebagai upaya transformasi pangan," pungkas Arief. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya