Pimpinan Bulog Dirombak, Apa Dampaknya ke Petani?

Pengamat menilai menilai perubahan pimpinan Bulog ini dapat meningkatkan responsivitas Bulog terhadap kebutuhan pasar dan kesejahteraan petani melalui kebijakan inovatif dan pengalaman baru dari para pemimpin yang terpilih.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 17 Feb 2025, 19:16 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 19:16 WIB
20150918-Gedung Bulog
Gedung Bulog (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pergantian kepemimpinan di Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi Perum Bulog dinilai membawa dampak positif bagi petani di seluruh Indonesia.

Pakar komunikasi nasional, Effendi Gazali, menilai bahwa perubahan ini dapat meningkatkan responsivitas Bulog terhadap kebutuhan pasar dan kesejahteraan petani melalui kebijakan inovatif dan pengalaman baru dari para pemimpin yang terpilih.

Menurut Effendi, kebijakan yang diterapkan di bawah kepemimpinan Sudaryono sebagai Ketua Dewas Bulog berhasil meningkatkan serapan gabah petani dan menjaga stabilitas harga. Dengan langkah ini, petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih layak, sehingga kesejahteraan mereka semakin terjamin.

Terobosan Baru Bulog untuk Petani

"Di bawah kepemimpinan Sudaryono, Bulog berhasil menerapkan inovasi dengan menyerap aspirasi para pemangku kepentingan, khususnya petani. Dengan begitu, banyak kebijakan yang langsung memberikan manfaat bagi mereka," ujar Effendi di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah optimalisasi jaringan distribusi serta perbaikan mekanisme pembelian gabah.

Terlebih, dengan kebijakan yang diterapkan Presiden Prabowo, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Hal ini memastikan bahwa petani dapat menjual hasil panennya dengan harga lebih menguntungkan dan dalam jumlah yang lebih besar.

Dampak Kebijakan terhadap Ketahanan Pangan

Kebijakan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi petani, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatnya serapan gabah, stok beras menjadi lebih terjamin dan pasokan tetap stabil di pasaran. Effendi menekankan bahwa pendapatan petani yang lebih stabil akan membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari secara lebih baik.

"Dengan adanya peningkatan serapan gabah, petani memiliki kepastian pendapatan yang lebih baik dan lebih stabil," jelas Effendi.

 

Pentingnya Komunikasi dalam Kebijakan Pertanian

Stok Beras Bulog Masih Jauh dari Target Pemerintah
Aktivitas petani saat menjemur padi di kawasan Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (15/12/2022). Total ketersediaan stok beras Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) meliputi stok cadangan beras pemerintah (CBP) 295.337 ton atau sebesar 59,76 persen dan stok komersil sebanyak 198.965 ton atau 40,24 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Di era digital yang penuh dengan beragam media, Effendi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara pemerintah dan petani. Menurutnya, mendengarkan dan memahami aspirasi petani adalah langkah utama dalam menciptakan kebijakan yang efektif.

"Komunikasi menjadi faktor penting di tengah pesatnya perkembangan media sosial. Yang terpenting adalah menjaga konsistensi dalam mendengar dan memahami kebutuhan petani," ujar Effendi, yang merupakan peneliti komunikasi lulusan Cornell University dan Universitas Indonesia.

Dengan komunikasi yang lebih terbuka, petani akan merasa lebih dihargai dan distribusi hasil pertanian menjadi lebih efisien. Effendi berharap kebijakan baru ini menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.

 

Harapan untuk Masa Depan Sektor Pertanian

Harga Gabah Tinggi, Pemerintah Lakukan Penyesuaian HET dan HPP
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian pemerintah untuk Gabah atau Beras ditetapkan, HPP untuk GKP di tingkat petani adalah Rp 4.200 dan Rp 4.250 per kg di penggilingan. Sedangkan HPP GKG dipatok Rp 5.250 per kg di tingkat petani dan Rp 5.300 per kg di penggilingan. Sedangkan untuk HPP beras di gudang Bulog adalah Rp 8.300 per kg. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

"Ini baru langkah awal yang positif. Komunikasi yang lebih jujur dan setara dengan petani harus terus dikembangkan agar kualitas kebijakan semakin baik," tambahnya.

Dengan adanya inovasi dan kepemimpinan yang lebih responsif, sektor pertanian Indonesia diharapkan bisa berkembang lebih pesat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, menggantikan Arief Prasetyo Adi yang sebelumnya menjabat sejak 1 Desember 2023.

Selain itu, Erick juga mengangkat Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog, menggantikan Wahyu Supardyono yang menjabat sejak 10 September 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya