Liputan6.com, Jakarta - Sumbangan dalam bentuk cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum terus mengalir ke Ukraina saat negara itu tengah dilanda konflik dengan Rusia.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, lebih dari 102.000 donasi aset kripto atau senilai total USD 54,7 juta atau Rp 786,9 miliar, telah diberikan kepada pemerintah Ukraina dan Come Back Alive, sebuah LSM yang memberikan dukungan kepada militer negara itu, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (4/3/2022).
Baca Juga
Jumlah tersebut diungkapkan dari data baru oleh perusahaan analitik blockchain, Elliptic. Adapun donasi serupa sebesar USD 5,8 juta dari Gavin Wood, pendiri cryptocurrency bernama polkadot.
Advertisement
Pekan ini, donasi cryptocurrency pada Ukraina telah meningkat dengan sekitar 72.000 dari donasi ini datang dalam dua hari terakhir.
Sejauh ini, donasi-donasi itu terdiri dari eter bernilai USD 18,2 juta, USD 17,2 juta dalam bitcoin dan USD 9,5 juta dalam campuran stablecoin yang dipatok dalam dolar AS, termasuk sumbangan anonim sebesar USD 1 juta dalam tether, token kontroversial yang dirancang untuk dipatok ke dolar AS.
Menjadi Cara Baru dalam Menerima Donasi
Penerimaan donasi dalam bentuk kripto masih menjadi hal baru bagi pemerintah Ukraina.
Awalnya, semua donasi pada Ukraina diterima melalui jalur pembayaran tradisional.
Kemudian pada 26 Februari, unggahan akun Twitter milik pemerintah Ukraina mengumumkan pihaknya mulai menerima sumbangan aset kripto untuk pertama kalinya.
Langkah itu dilakukan setelah bank sentral negara itu menindak transfer uang digital sehubungan dengan deklarasi darurat militer secara nasional.
"Mari dukung orang-orang di Ukraina. Kami sekarang menerima donasi lewat cryptocurrency. Bitcoin, Ethereum dan USDT," tulis akun @Ukraine di Twitter.
Stand with the people of Ukraine. Now accepting cryptocurrency donations. Bitcoin, Ethereum and USDT.BTC - 357a3So9CbsNfBBgFYACGvxxS6tMaDoa1PETH and USDT (ERC-20) - 0x165CD37b4C644C2921454429E7F9358d18A45e14
— Ukraine / Україна (@Ukraine) February 26, 2022
"Cryptocurrency sangat cocok untuk penggalangan dana internasional karena tidak memiliki batas-batas nasional dan tahan sensor – tidak ada otoritas pusat yang dapat memblokir transaksi, misalnya dalam menanggapi sanksi," kata kepala ilmuwan Elliptic, Tom Robinson.
Donasi pada Ukraina melalui token yang tidak dapat dipertukarkan, atau NFT, juga meningkat.
Satu CryptoPunk NFT senilai lebih dari USD 200.000 dikabarkan telah dikirim ke akun ethereum pemerintah Ukraina, dan Elliptic mengatakan bahwa satu transaksi senilai USD 1,86 juta tampaknya berasal dari penjualan NFT yang awalnya dimaksudkan untuk mengumpulkan dana bagi pendiri Wikileaks Julian Assange.
Advertisement