Dampak Perang Rusia-Ukraina yang Dirasa Indonesia: Harga Komoditas Naik

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan konflik perang antara Rusia dan Ukraina berdampak langsung kepada Indonesia

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Mar 2022, 13:40 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 13:40 WIB
Raker Kemenkeu dengan Komisi XI DPR RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Rapat kerja tersebut terkait evaluasi APBN tahun 2021 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 serta rencana PEN 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan konflik perang antara Rusia dan Ukraina berdampak langsung kepada Indonesia. Imbasnya harga-harga komoditas di Indonesia jadi meningkat termasuk harga komoditas energi.

“Pada saat ini dunia sedang menghadapi suasana politik yang sangat rumit imbas terhadap harga-harga komoditas sangat nyata saat ini. kita melihat harga komoditas sumber daya alam yang diproduksi Indonesia termasuk yang terkena dampak dengan melonjaknya harga-harga,” tuturnya dalam peresmian Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara), Selasa (8/3/2022).

Dengan begitu, Sri Mulyani menilai sumbangan dari hasil sumber daya alam sangat berarti bagi pendapatan kepada negara. Khususnya, kata dia, untuk komoditas mineral dan batubara.

“Oleh karena itu sumbangan dan kontribusi sumber daya alam khususnya mineral dan batu bara menjadi sangat penting,” katanya.

Kendati demikian, Sri Mulyani menilai pemerintah memiliki peran penting dalam mengelola pendapatan negara tersebut. Kemudian bisa melakukan pelaporan secara transparan kepada publik.

“Oleh karena itu dari sisi penerimaan negara menjadi suatu kewajiban untuk kita bisa mengelolanya secara transparan dan menyampaikan kepada (masyarakat),” katanya.

Sri Mulyani menyampaikan, negara mendapat sejumlah sumbangan dari kategori. Diantaranya dalam bentuk pajak, bea keluar, dan benuk pendapatan atau penerimaan negara bukan pajak misalnya royalti. Hal in yang diakuinya yang juga jadi perhatian dan sedang dibangun oleh Kementerian Keuangan.

 

Tertinggi Dalam 5 Tahun

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp 124,4 triliun di 2021.

Nilai penerimaan negara tersebut mencakup pajak, bea keluar, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Ini adalah penerimaan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir," katanya dalam acara Peluncuran SIMBARA dan Penandatanganan MoU Sistem Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas, Selasa (8/3/2022).

Sri Mulyani menyampaikan, pencapaian rekor penerimaan negara dari sektor minerba tersebut didorong oleh terus meningkatnya harga komoditas pertambangan. Salah satunya batu bara.

"Tentu kenaikan harga komoditas mineral dan batu bara memberikan kontribusi besar," bebernya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya