Kemendag Jamin Stok Minyak Goreng Aman Selama Ramadan

Kementerian Perdagangan menjamin stok minyak goreng di pasaran akan aman menjelang dan saat Ramadan.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 08 Mar 2022, 20:12 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 20:11 WIB
FOTO: Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng
Pedagang menunjukkan minyak goreng curah di pasar tradisional, Pondok Labu, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Minyak goreng masih dijual dengan harga tinggi karena menghabiskan stok lama yang ada. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan menjamin stok minyak goreng di pasaran akan aman menjelang dan saat Ramadan. Hal ini merespons kekhawatiran masyarakat yang mengaku sulit mendapatkan minyak goreng di pasaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menyampaikan stok minyak goreng akan terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat saat ramadan. Bahkan, ia memastikan harga minyak goreng di pasaran akan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Ketersediaan saya pastikan stoknya itu kita maintain 628 ribu ton, artinya ada kurang lebih untuk kebutuhan 1,5 bulan itu pasti kita amankan,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).

Ia menyebut ada sejumlah besar minyak goreng yang akan dipasok. Dengan demikian diharapkan mampu mempengaruhi harga eceran yang diterima di masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan minyak goreng sesuai HET.

“Yang segera dipasok itu adalah rata-rata nasional 600 ribu (liter), minyak goreng dengan harga terjangkau ini sudah merasuk masuk dari indikator dari harga rata-rata nasional dari yang tadinya Rp 18 ribu sekarang bahkan sudah di bawah Rp 16 ribu (per liter). Indikatornya udah mulai membaik, saya pastikan puasa dan lebaran harga eceran tertinggi dan harga terjangkau itu akan semakin mudah diakses oleh masyarakat,” terangnya.

Oke menuturkan sejak penetapan Harga Eceran Tertinggi oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, distribusi minyak goreng saat ini telah terpengaruh. Ia menegaskan saat ini minyak goreng yang terdistribusi di pasaran adalah minyak goreng harga murah.

Artinya, seharusnya HET minyak goreng sudah berlaku seiring dengan stok minyak goreng yang mudah didapatkan masyarakat.

“Prinsipnya minyak goreng saat ini minyak goreng yang saat ini sudah dikategorikan harusnya minyak goreng murah, tapi ada yang mempermainkan ini, baik dari alirannya maupun dari harganya,” tegasnya.

Ia menyebut, dalam mengupayakan harga minyak goreng murah itu, sejak 14 Februari 2022 lalu telah mengguyur pasokan minyak goreng ke 34 provinsi. Ia menyebut telah menggelontorkan 20 juta liter per hari.

“Dengan asumsi kebutuhan minyak goreng untuk industri mikro kecil dan rumah tangga itu 327 juta liter per bulan kalau normal, artinya sejak tanggal 14 februari kami sudah gandakan 20 juta liter, banjir harusnya, karena 20 juta liter perhari dalam 15 hari aja kita sudah bisa meng-ini-kan 370 juta liter,” terangnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Langka

Satgas Pangan Batasi Pembelian Bahan Kebutuhan Pokok
Pembeli berbelanja dekat kertas pemberitahuan pembatasan pembelian di supermarket Kawasan Cirendeu, Tangsel, Rabu (18/3/2020). Satgas Pangan meminta pedagang membatasi penjualan bahan pokok yakni beras, gula, minyak goreng dan mi instan untuk menjaga stabilitas harga. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kementerian Perdagangan membantah keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan di pasaran. Diketahui saat ini banyak antrean di toko-toko ritel untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan membantah kabar minyak goreng langka di pasaran. Ia menekankan pasokan minyak goreng masih tersedia dengan harga yang cukup tinggi.

“Minyak goreng ini gak langka, tersedia, hanya masalah yang dituntut masyarakat itu mana yang Rp 14 ribu mana yang Rp 13 ribu mana yang Rp 11.500, kalau harga tinggi banyak, di pasar manapun harga tinggi pasti ada, kalaupun gak mau kemana-mana di online harga tinggi ada,” katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya