Indonesia Bisa Lepas Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Caranya

Pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan transisi dari pandemi menjadi endemi Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 17:30 WIB
FOTO: Antisipasi Gelombang Ketiga, PPKM Level 3 Bakal Diberlakukan di Seluruh Indonesia Saat Nataru
Pengendara melintas di depan mural protokol kesehatan COVID-19 di Jakarta, Minggu (21/11/2021). Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah menghapus persyaratan tes Covid-19 baik rapid antigen maupun RT-PCR sebagai salah satu persyaratan perjalanan domestik.

Upaya ini dinilai banyak pihak sebagai salah satu kebijakan transisi untuk bisa lepas dari status pandemi dan berubah menjadi endemi soal Covid-19.

Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Program Studi Dharma Usada Kampus Nalanda, Prof. Adang Bachtiar berpendapat dengan karakter penduduk yang ada, memang dibutuhkan kebijakan transisi.

"Maka dari itu, saat ini Indonesia belum siap menjadi endemi secara utuh, namun sedang menuju ke sana," katanya kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

Dia menjelaskan Indonesia dapat menuju perubahan status pandemi menjadi endemi dengan melakukan lima cara. Pertama, semua unsur penta helix (pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media) untuk berdaya kemandirian dalam cegah tangkal wabah.

Kedua, semua sistem pelayanan kesehatan primer rujukan mampu bermutu dalam tangani kasus. Ketiga, Dinas Kesehatan memiliki kapabilitas untuk tetap menerapkan 3T. Keempat, semua sektor tetap menuju cegah tangkal wabah. Kelima, data semesta untuk amati epidemiology dan dampaknya.

 

Dimulai dari Keluarga

PPKM Jabodetabek Turun ke Level 2
Aktivitas pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3/2022). Pemerintah menurunkan status PPKM menjadi level 2 untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurutnya langkah kecil yang perlu dilakukan oleh lapisan masyarakat untuk mengendalikan laju penyebaran Covid-19 dimulai dari lapisan keluarga karena kunci dasar baik mitigasi maupun adaptive responsive.

"Sehingga keberdayaan keluarga dan masyarakat sekitar adalah kunci," kata Adang.

Di sisi lain, di saat memulai endemi dengan kebijakan transisi, pemerintah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, pemerintah tetap menerapkan model tracing dan tracking berdasarkan pada sumber penularan dan resiko keterpaparan.

Hal ini penting karena adanya kontaminasi erat seperti di perkantoran, pasar/pertokoan, sekolah, pemukiman maupun tempat-tempat pariwisata.

"Dengan menggunakan sistematic random testing berdasarkan peta resiko sebelumnya yang sudah diketahui termasuk dari resiko mobilitas. Apakah penyebaran di komunitas tersebut dinamis atau statis dan atau daerah tertentu tipikal rural atau urban," kata Adang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya