Indonesia Ditawari Jadi Anggota Tetap ICAO, Menhub: Bukti Kita Diakui

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Indonesia terus berkomitmen memajukan industri penerbangan nasional, baik dari aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Mei 2022, 19:45 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2022, 19:45 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi bertemu Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano dan CEO Boeing Michael A. Arthur di Changi Aviation Summit 2020 di Singapura. (Dok Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi bertemu Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano dan CEO Boeing Michael A. Arthur di Changi Aviation Summit 2020 di Singapura. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mendapat tawaran dari International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk menjadi Anggota Tetap Dewan ICAO. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai ini jadi bukti sektor penerbangan Indonesia diakui.

Ini diungkap Menhub Budi saat bertemu Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano dan CEO Boeing Michael A. Arthur di Changi Aviation Summit 2022 di Singapura. Turut mendampingi Menhub dalam pertemuan tersebut, Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo.

“Saya merasa bangga mendapat tawaran menjadi anggota tetap ICAO. Ini merupakan kejutan, karena tidak direncanakan sebelumnya. Menurut saya ini adalah pengakuan bahwa kemajuan sektor penerbangan kita diakui dunia internasional,” ujarnya mengutip keterangan resmi, Rabu (18/5/2022).

Menhub Budi mengungkapkan, Indonesia terus berkomitmen memajukan industri penerbangan nasional, baik dari aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan. Menurut Menhub, tawaran ini merupakan hal yang membanggakan, mengingat ICAO adalah organisasi yang sangat konservatif atau hati-hati terhadap aspek-aspek tersebut.

“Menurut saya ICAO melihat adanya kemajuan itu. Bayangkan ada ratusan ribu penerbangan nasional yang kita layani. Itu tidak sederhana tetapi kita mampu mengontrol itu,” tuturnya.

Tawaran ini tentunya menjadi hal yang menggembirakan juga bagi seluruh stakeholder penerbangan baik operator bandara, maskapai penerbangan, regulator, dan unsur terkait lainnya. Menhub menjelaskan, tawaran ini akan ditindaklanjuti melalui proses ratifikasi oleh ICAO untuk meminta masukan kepada negara-negara anggota dewan ICAO.

“Kita tunggu hasil ratifikasinya. Mudah-mudahan ini dapat membawa kabar baik bagi kemajuan industri penerbangan nasional maupun secara regional di kawasan Asia Tenggara,” ucapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sejarah Keanggotaan Indonesia di ICAO

Indonesia pernah menjadi anggota Dewan ICAO Kategori III dari tahun 1962 sampai dengan tahun 2001. Kategori III merupakan perwakilan negara-negara yang memiliki wilayah geografis yang luas.

Selain itu, Menhub bersama Presiden ICAO juga membahas rencana penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi sektor penerbangan di Indonesia, yang akan menjadi rangkaian kegiatan Presidensi Indonesia di KTT G20.

“Kita akan mengkampanyekan kebangkitan industri penerbangan nasional dan juga dunia dengan mengundang para pelaku industri penerbangan di berbagai negara,” katanya.

 

Bahas Kebutuhan Pesawat di Indonesia

Menhub Budi Karya Sumadi bertemu Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano dan CEO Boeing Michael A. Arthur di Changi Aviation Summit 2020 di Singapura. (Dok Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi bertemu Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano dan CEO Boeing Michael A. Arthur di Changi Aviation Summit 2020 di Singapura. (Dok Kemenhub)

Saat bertemu dengan CEO Boeing Michael A. Arthur, Menhub mengungkapkan potensi kebutuhan pesawat di Indonesia untuk melayani penerbangan domestik yang jumlah pergerakannya kian meningkat pada tahun ini, khususnya pada saat masa mudik tahun ini.

“Untuk itu saya minta pihak Boeing untuk berkomunikasi dengan sejumlah maskapai nasional terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan pesawat tersebut,” ujarnya.

Menhub mengatakan, pemenuhan kebutuhan pesawat terutama ditujukan untuk rute-rute daerah yang kecil yang selama ini mengalami kendala tidak adanya penerbangan. “Kita ingin ke depannya tidak ada lagi daerah-daerah yang tidak dilayani penerbangan,” katanya.

Pertemuan dengan CEO Boeing dimanfaatkan Menhub untuk memberikan informasi bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk membangkitkan kembali industri penerbangan baik nasional maupun global yang terdampak Pandemi Covid-19. Selain itu, Menhub juga membahas tentang peluang kerja sama penyediaan alat simulator penerbangan untuk melengkapi fasilitas di sekolah vokasi penerbangan yang dikelola Kemenhub.

 

Penerbangan Segera Pulih

Menhub Budi Karya Tinjau Bandara Soetta
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Minggu (1/5/2022) siang. (Foto: Liputan6/Pramita Tristiawati)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, industri penerbangan baik nasional maupun global akan segera bangkit. Hal ini disampaikan Menhub, pada Selasa (17/5/2022), saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel bertema Reviving Aviation, Rebuilding Connection yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Changi Aviation Summit 2022 yang berlangsung di Singapura, 17-18 Mei 2022.

Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pemulihan industri penerbangan di sejumlah negara akan terjadi. Namun, waktu dan kecepatan pemulihannya akan berbeda-beda tergantung dari karakteristik wilayah geografis dan juga kebijakan masing-masing negara.

"Saya optimis industri penerbangan di Indonesia akan kembali bangkit dalam waktu dekat. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat membutuhkan konektivitas melalui angkutan udara," ujar Menhub, Selasa (17/5/2022).

Sejumlah indikator yang membuat Menhub optimis industri penerbangan nasional akan segera bangkit. Antara lain; 70 persen penumpang angkutan udara adalah penumpang domestik, tingkat vaksinasi yang tinggi, penurunan kasus Covid-19, pelonggaran pembatasan perjalanan, dan permintaan masyarakat yang mulai meningkat terhadap angkutan udara. Menurut Menhub, masa mudik tahun ini menjadi momentum kebangkitan dari industri penerbangan nasional setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Pada tahun ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk membolehkan kembali kegiatan mudik. Mudik tahun ini disebutnya menjadi sebuah tantangan, bagaimana melayani tingginya permintaan masyarakat untuk melakukan perjalanan di tengah menurunnya jumlah armada pesawat yang beroperasi, dari sebelumnya 550 pesawat kini hanya sekitar 350 pesawat.

Infografis 9 Maskapai Penerbangan Nasional Tak Lagi Mengudara
Infografis 9 Maskapai Penerbangan Nasional Tak Lagi Mengudara (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya