Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga, menegaskan mulai 1 Juli 2022 baru mengadakan pendaftaran ke website MyPertamina melalui subsiditepat.mypertamina. Artinya, pembelian BBM masih seperti biasanya.
“Masih dalam proses pendaftaran ya, QR code belum dipakai. Pembelian masih seperti biasa,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, kepada Liputan6.com, Sabtu (2/7/2022).
Baca Juga
Sebelumnya, dia menjelaskan, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berkomitmen menjalankan amanah penugasan pemerintah dalam menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Advertisement
Dalam upaya memastikan penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran dan tepat kuota, Pertamina menerapkan mekanisme baru yakni dengan cara pendaftaran BBM lewat website subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat atau mobil.
Penyaluran pertalite maupun solar subsidi masih memiliki berbagai tantangan. Di antaranya penyaluran yang tidak tepat sasaran, di mana pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi dan ini turut mempengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan.
Catatan pihaknya, 60 persen masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi.
Sedangkan 40 persen masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20 persen dari total subsidi energi tersebut. Oleh karena itu diperlukan mekanisme baru untuk mengatur penyalurannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Daftar MyPertamina
Berikut adalah cara daftar MyPertamina untuk membeli BBM subsidi pertalite dan solar :
1. Pertama, siapkan dokumen yang dibutuhkan yaitu KTP, STNK, Foto Kendaraan, dan dokumen pendukung lainnya.
2. Buka laman subsiditepat.mypertamina.id.
3. Setelah itu, centang informasi memahami persyaratan.
4. Klik Daftar Sekarang.
5. Ikuti instruksi dalam laman tersebut.
6. Selanjutnya, tunggu pencocokan data maksimal 7 hari kerja di alamat email yang telah didaftarkan, atau cek status pendaftaran di website secara berkala.
7. Apabila sudah terkonfirmasi, unduh atau download kode QR dari website dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina.
Advertisement
MyPertamina Eror di Hari Pertama Pendaftaran, Warganet Ramai-Ramai Ngeluh
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mulai membuka pendaftaran MyPertamina melalui situs subsiditepat.mypertamina.id untuk pembelian Pertalite dan Solar pada 1 Juli 2022 ini. Namun, belum apa-apa aplikasi digital MyPertamina langsung mendapat cap kurang baik dari warganet.
Itu terlihat dari komentar sejumlah netizen melalui laman Twitter. Tidak sedikit yang mengeluh, MyPertamina tidak bisa digunakan atau eror di hari pertamanya.
"Barusan daftar mypertamina pas masukin kode verifikasi selalu eror udah 10x heeyy begitu. Gua mau isi bensin niih pagi ini," tulis akun @match**********, Jumat (1/7/2022).
Keluhan lainnya diutarakan akun @dian**** yang mengatakan, "@MyPertaminaID min, mau daftar di aplikasi mypertamina kok eror ya, tidak bisa mengirim kode otp."
Menjawab berbagai cuitan tersebut, Pertamina melalui akun Twitter resmi MyPertamina pun mengonfirmasi, aplikasi tersebut memang sedang ada perbaikan.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, saat ini aplikasi MyPertamina sedang ada peningkatan sistem, sehingga sobat tidak menerima sms OTP, silakan sobat tunggu maksimal 1x24jam. Terima kasih tetap setia menggunakan aplikasi MyPertamina," tulis akun Twitter resmi @MypertaminaID.
Tak hanya di Twitter, kekecewaan warganet juga dilampiaskan dengan memberikan rating buruk pada aplikasi MyPertamina. Platform tersebut mendapat skor penilaian 1,1 pada Google Play Store.
Pendaftaran BBM Subsidi lewat Website MyPertamina demi Lindungi Hak Subsidi Energi Masyarakat Rentan
Berkomitmen menjalankan amanah penugasan pemerintah dalam menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading terus berupaya dalam memastikan penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran dan tepat kuota.
Kenyataan di lapangan saat ini menunjukkan bahwa penyaluran BBM subsidi seperti Pertalite maupun Solar masih memiliki berbagai tantangan.
Tantangan itu di antaranya adalah penyaluran yang tidak tepat sasaran, di mana pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi dan ini turut mempengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan.
“Sebanyak 60 persen masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40 persen masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20 persen dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.
Subsidi yang tepat sasaran ini menjadi penting, mengingat pemerintah sendiri telah berkontribusi besar mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022.
Dalam memastikan subsidi energi ini pun, Pertamina Patra Niaga juga harus mematuhi regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.
“Seluruh regulasi mengenai segmentasi pengguna, kuota, dan regulasi terkait penyaluran lain sudah tertuang dalam regulasi tersebut. Namun, di lapangan masih tidak tepat sasaran. Pertamina Patra Niaga selaku yang ditugaskan juga berinisiatif, memastikan penyaluran di lapangan ini bisa berjalan lebih tepat sasaran dengan uji coba awal pencocokan data berbasis sistem atau digital menggunakan MyPertamina,” lanjut Irto.
Advertisement