Ternyata Cuma 9 Persen Penduduk RI yang Punya Dana Darurat

Kurangnya literasi keuangan masyarakat Indonesia membuat hanya 9 persen orang Indonesia yang punya dana darurat untuk hidup selama enam bulan

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2022, 14:13 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 14:12 WIB
Ilustrasi Dana darurat
Ilustrasi Dana darurat (Foto:Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Pakar perencana keuangan, Annisa Steviani mengungkapkan kurangnya literasi keuangan masyarakat Indonesia sehingga hanya 9 persen orang Indonesia yang punya dana darurat untuk hidup selama enam bulan setelah mereka berhenti atau tidak bekerja.

Annisa Steviani menyatakan bahwa fenomena ini dipengaruhi banyak orang belum paham bagaimana merencanakan keuangan, kesulitan menabung dan belum bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. 

"Perencanaan keuangan dibutuhkan bukan hanya agar kita bisa tenang setelah pensiun nanti tapi tenang selama kita hidup sekarang ini," kata dia dikutip dari Antara, Rabu (6/7/2022).

Menurut dia, kesulitan orang menyisihkan penghasilannya untuk dana darurat antara lain karena banyak orang sulit menabung serta tidak punya pengendalian diri yang baik terhadap pengeluaran.

Ia juga mengemukakan, faktor lainnya adalah karena tidak takut berutang, tidak punya catatan keuangan, investasi tanpa tujuan dan cenderung ikut-ikutan, serta faktor budaya dan tidak mau menerima masukan baru.

"Tidak takut berutang karena sekarang mudah sekali untuk mendapat akses ke sana, bahkan makan saja kita diberikan diskon dan opsi pembayaran nanti-nanti," jelas Annisa.Baca juga: Kiat atur keuangan mudah untuk pasangan baru menikah

Selain itu, ujar dia, kondisi belum memahami pentingnya perencanaan keuangan juga turut andil dalam sulit disiplinnya kita dalam mengelola keuangan masih banyak orang menganggap mencari kebahagiaan dengan berbelanja.

"Kalo gajian kita checkout semua e-commerce begitu pesanannya datang kita buka bungkusnya, kita pandangi paling bahagianya cuma lima menit setelah itu jadi penyesalan," papar Annisa.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Atur Tabungan dan Belanja

Ilustrasi Dana Darurat. Freepik
Ilustrasi Dana Darurat. Freepik

Untuk itu, ia menegaskan agar seseorang harus bisa mengatur antara menabung dan berbelanja mewah, mengatur pengeluaran yang masuk akal, memisahkan rekening tabungan sesuai pos pengeluaran, sanggup memilih antara kewajiban, keinginan dan kebutuhan serta hidup sesuai dengan kemampuan. 

Seperti diketahui, berbagai upaya sedang dilakukan pemerintah untuk mencapai target inklusi keuangan di Indonesia sebesar 90 persen pada 2024 yang diharapkan diiringi dengan literasi keuangan yang tinggi.

Pada 2021, tingkat inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 83,6 persen pada 2021 atau meningkat 2,2 persen dibandingkan 2020.

Pemerintah melalui Kelompok Kerja Edukasi Keuangan pada Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) terus mendorong dan gencar melakukan berbagai inisiatif kegiatan edukasi atau literasi keuangan secara masif dan menyasar berbagai kelompok masyarakat prioritas, yang dilakukan guna memangkas kesenjangan antara tingkat inklusi keuangan dengan tingkat literasi keuangan.

Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pemerintah terus mempermudah akses layanan keuangan, khususnya kelompok penerima manfaat usaha mikro kecil (UMK), petani, nelayan, dan masyarakat berpenghasilan rendah, serta meningkatkan partisipasi pelajar atau santri dan pemuda dalam keuangan inklusif.

Ini Manfaat Memiliki Dana Darurat Ketika Berkeluarga

Ilustrasi keuangan
Mulai menabung dan kumpulkan dana darurat dengan cara efektif yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona yang melanda. (Foto: Unsplash)

Dana darurat menjadi sangat penting dalam pengelolaan keuangan. Apalagi bagi kamu yang sudah berkeluarga. Pasalnya, dana darurat memiliki banyak manfaat dan bisa mempersiapkan masa depan dengan baik. Dilansir dari berbagai sumber, berikut manfaat dari dana darurat

Sakit

 Tidak ada waktu yang pasti kapan kita akan sakit. Maka dari itu, untuk memberikan proteksi sangat penting untuk memiliki asuransi. Namun, asuransi saja tidak cukup, mengingat ada saja tagihan medis yang tidak tertutup oleh asuransi. Maka dari itu, penting memiliki dana darurat yang sudah dipersiapkan.

Melindungi Aset

Dana darurat juga berfungsi untuk melindungi aset yang kita miliki. Mulai dari mobil, laptop sampai rumah. Sebagai contoh, jika mobil memerlukan service besar tentu kita harus mengeluarkan uang lebih. Selain itu, jika rumah bocor dan perlu diperbaiki, kita juga harus memiliki dana.

Nah, akan terasa lebih mudah jika kita memiliki dana darurat. Hal yang perlu diperbaiki bisa dilakukan dengan baik dengan kondisi yang di luar perhitungan atau biaya bulanan.

 

Saat Kehilangan Pekerjaan

Ilustrasi keuangan
Mulai menabung dan kumpulkan dana darurat dengan cara efektif yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona yang melanda. (Foto: Unsplash)

Pandemi membuat sebagian pekerja harus dirumahkan atau PHK. Tentu hal itu tidak bisa diprediksi. Maka dari itu, dengan memiliki dana darurat, tagihan bulanan Anda dan keluarga masih bisa terbayarkan sekalipun tidak memiliki penghasilan.

Tidak Berutang

Berutang memang tidak salah, namun jika terus menggantungkan hidup pada hutang, Anda seperti sedang menyimpan bom waktu. Di sinilah terasa sekali manfaat menabung dana darurat, yaitu untuk mencegah ledakan hutang saat kondisi darurat terjadi.

Kalau sudah begitu, inilah pentingnya dana darurat untuk menolong ketika terjadi masalah keuangan. Maka dari itu, persiapkan dana darurat dari sekarang juga.

Kamu bisa buka rekening di bank yang tidak memiliki biaya admin. Hal itu sangat memudahkan kan menyimpan dana darurat tanpa harus khawatir uang akan berkurang.

 

Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dugaan Banyak Crazy Rich di Pusaran Cuci Uang Investasi Bodong. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya