Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan peer to peer (P2P) lending, Restock.id berkolaborasi dengan PT Bank Sahabat Sampoerna untuk mendorong kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam kerja sama ini PT Bank Sahabat Sampoerna memberikan pembiayaan channeling kepada UMKM lewat Restock.id dengan plafon total Rp 50 miliar.
CEO Restock.id M. Tiar Karbala menjelaskan, semangat Restock.id untuk mengembangkan UMKM ke level internasional, terutama di segmen industri kreatif dan fashion e-commerce, semakin diperkuat dengan adanya sinergi dengan Bank Sahabat Sampoerna.
"Bank Sahabat Sampoerna pun adalah salah satu bank paling aktif di market yang bekerja sama dengan beberapa fintech," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7/2022).
Advertisement
“Kami melihat sinergi antara bank dengan fintech lending ini dapat memberikan dampak positif bagi penyaluran kredit yang tepat kepada UMKM Indonesia,” tambah Division Head FI Bank Sahabat Sampoerna Mike Bani Riza
Kerja sama antara Restock.id dan Bank Sahabat Sampoerna, selain bertujuan untuk memajukan sektor pembiayaan segmen UMKM dengan penyaluran pembiayaan fasilitas kredit, juga bertujuan untuk mendukung berkembangnya ekosistem pembiayaan UMKM dengan sistem supply chain financing.
“Restock.id siap membiayai ekosistem yang sudah established. Dukungan diberikan dari hulu ke hilir, dari mulai produksi hingga distribusi, baik online maupun offline di seluruh Indonesia,” lanjut Tiar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaminan Pembiayaan
Selama hampir 4 tahun sejak berdiri, Restock.id telah sukses menghasilkan solusi bagi UMKM yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan usahanya, mulai dari untuk pembiayaan produksi barang dengan collateral stock atau inventory, hingga membantu pergudangan beserta dengan sistem fulfillment-nya.
Di Indonesia, Restock jadi P2P lending pertama yang memudahkan pembiayaan UKM dengan menggunakan aset dan inventori usaha untuk djadikan jaminan pembiayaan.
Selain perusahaan fashion retail, brand lokal yang juga menjalani kerja sama dengan Restock.id adalah perusahaan dari bidang healthcare (masker, hand sanitizer) yang diproduksi secara massal, dan juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan consumer goods (barang kebutuhan sehari-hari).
Pada kwartal kedua tahun 2022, Restock.id berhasil dan sukses menyalurkan pendanaan kepada UMKM dengan jumlah Rp 1,2 triliun dengan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) 100 persen.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Digitalisasi jadi Senjata UMKM Genjot Penjualan
Penerapan physical distancing dan meningkatnya kekhawatiran publik tentang COVID-19, telah menciptakan lingkungan yang sangat membatasi ruang gerak para UMKM dalam melakukan bisnisnya.
Hal ini yang kemudian membuat UMKM harus berjuang keras dalam mempertahankan bisnisnya selama pandemi COVID-19. Salah satu solusi yang dapat diterapkan oleh UMKM adalah dengan go digital. Namun dalam transformasi digital tersebut perlu dibarengi dengan keterlibatan teknologi dan platform digital.
Merespon hal tersebut Center for Digital Society (CfDS) bekerjasama dengan Meta, Kominfo,dan APJII mengadakan acara yang bertajuk Meta Bacarita Produk Lokal: UMKM Berdaya untuk Indonesia, sebagai salah satu rangkaian agenda Digital Economy Working Group(DEWG) pada perhelatan G20.
Kegiatan ini membahas akselerasi ekonomi digital melalui UMKM yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti perwakilan UMKM yangtergabung dalam Asosiasi Kelompok Usaha Unitas Labuan Bajo (Akunitas), Mahasiswa PoltekeLBajo, komunitas-komunitas lokal, perwakilan pemerintah daerah, dan masyarakat umum.
Acara ini dibuka oleh Dedy Permadi selaku Co-Chair Digital Economy Working Group G20, dimana menurutnya peningkatan ekonomi melalui UMKM dapat dilaksanakan apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama.
Memanfaatkan Ruang Digital
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan edukasi untuk pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan ruang digital secara positif, produktif, dan kreatif.
Menyambung hal tersebut, dalam paparannya Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan bahwa selain peningkatan literasi digital upaya yang dilakukan oleh Kominfo dalam mendukung transformasi digital adalah memberikan wadah untuk pengembangan bisnis UMKM.
“Kominfo memiliki program UMKM Go Online yang bisa diikuti pelaku UMKM. Melalui program ini, UMKM dapat memperoleh ilmu dan memahami proses berjualan secara daring (online) hingga mampu mandiri dan memperluas jaringan pemasaran produk masing-masing," ujar Semuel.
Advertisement