Pendapatan Indonesia Rp 14.800 Triliun dari Terumbu Karang berpotensi Hilang di 2050

Dunia saat ini butuh aksi cepat guna mengurangi percepatan kerusakan ekosistem terumbu karang akibat faktor lingkungan dan cuaca.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Agu 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2022, 17:30 WIB
PHOTO: Tumbuhkan Kepedulian Melalui Gerakan Cinta Laut
Siswa melakukan pengamatan kondisi terumbu karang pada program Sekolah Pantai Indonesia (SPI) di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta (22/11). Kegiatan Gerakan Cinta Laut oleh KKP menerapkan prinsip dari, oleh dan untuk siswa. (Liputan6.com/KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Hutahaen, mengingatkan agar pelaku usaha di sektor kelautan dan maritim tetap menjaga ekosistem laut di Tanah Air, yang menyimpan potensi ekonomi sangat besar. Pasalnya, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pemilik ekosistem terumbu karang terbesar di dunia.

Dia menyebut, Indonesia bersama dengan Papua Nugini dan Filipina mempunyai coral triangle region yang memiliki sekitar 80 persen populasi terumbu karang dunia.

Andreas menilai, ekosistembterumbu karang juga memainkan peran penting untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, dengan potensi pendapatan mencapai USD 1 triliun, atau setara Rp 14.800 triliun (kurs Rp 14.800 per dolar AS) per tahun.

Masalahnya, ia menambahkan, dunia saat ini butuh aksi cepat guna mengurangi percepatan kerusakan ekosistem terumbu karang akibat faktor lingkungan dan cuaca.

"Namun kita menghadapi tantangan. Sebuah kajian mengejutkan kami, bahwa di 2050 kalau tidak ada aksi penyelamatan, ekosistem terumbu karang akan hilang," tegas Andreas dalam Road to Ocean 20 Workshop: No Coral Reef Left Behind, Minggu (28/8/2022).

"Dengan angka tersebut, kita punya amanah untuk menjaga, melestarikan biota laut, dan memitigasi perubahan iklim," dia menambahkan.

Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah melalui program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) mengusung tiga pilar penyelamatan. Antara lain, inovasi dan penelitian, pemeliharaan dan transplatasi, serta pemberdayaan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif.

"Untuk menunjang keberlanjutan, kita harus mempekerjakan orang. Kita harus mengembangkan berbagai inisiatif, khususnya di Indonesia," desak Andreas.

"Banyak orang tergantung pada ekosistem ini. Tapi mereka punya keterbatasan akses ke pendapatan potensial lain, atau ekonomi kreatif yang bisa menjaga ekosistem terumbu karang," tuturnya.

Jokowi: Terumbu Karang Aset Besar Wakatobi, Harus Dijaga Jangan Sampai Rusak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Jokowi meninjau sejumlah stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepasliarkan tukik bersama para pelajar dan masyarakat di Patuno Resort, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis ((/6/2022). Jokowi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk menjaga ekosistem laut Wakatobi.

"Hari ini saya berada di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka kegiatan melepas tukik penyu ke laut untuk menjaga ekosistem laut kita, karena Wakatobi ini ada 1,3 juta hektare yang menjadi taman nasional, yang di sini juga banyak terumbu karang yang sangat indah," ujar Jokowi dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).

Selain melepasliarkan tukik, Jokowi juga melakukan transplantasi terumbu karang untuk melestarikan terumbu karang yang berada di lautan di sekitar Wakatobi. Ia meminta kegiatan serupa bisa dilakukan juga di daerah lain agar ekosistem sumber daya laut Indonesia dapat terus terjaga.

"Saya kira ini kegiatan yang sangat baik dari seluruh masyarakat kemudian juga ormas-ormas pecinta lingkungan hidup, saya kira ini yang harus terus digerakkan," imbuhnya.

Jokowi juga berpesan agar terumbu karang di Wakatobi betul-betul dijaga dengan baik karena merupakan aset besar bagi Wakatobi dan Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Terumbu karang di Wakatobi ini hati-hati, harus betul-betul dijaga, jangan sampai ada yang rusak sedikit pun karena ini akan menjadi sebuah aset besar bagi Wakatobi, bagi Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam rangka membangun sebuah ekonomi biru kedepannya, ini memang baru tahapan-tahapan awal," jelasnya.

 

Pelestarian Terumbu Karang

Pesona Budaya sampai Bahari Desa Wisata Liya Togo
Snorkling di Wakatobi. (Shutterstock)

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menuliskan pesan terkait pelestarian terumbu karang dalam sebuah papan berbentuk penyu. Nantinya, pesan tersebut akan dibawa ke sebuah lokasi yang dinamakan Jokowi Point, Sombu Dive, yang terletak sekitar 4 kilometer dari Patuno Resort.

"Lestarikan terumbu karang untuk masa depan bumi. Kita bangga atas kekayaan alam laut Indonesia," ucap Jokowi. 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya