Program Padat Karya Tunai Serap 2,89 Juta Tenaga Kerja sejak 2020

Tercatat capaian Program Padat Karya Tunai 2020-2021 telah menyerap total 2.103.069 orang tenaga kerja dengan total anggaran Rp 34,35 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Sep 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 10:00 WIB
Pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km yang termasuk dalam cakupan program Padat Karya Tunai (PKT). (Dok Kementerian PUPR)
Pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km yang termasuk dalam cakupan program Padat Karya Tunai (PKT). (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus menggulirkan program Padat Karya Tunai (PKT) di seluruh Indonesia, guna membuka lapangan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program PKT Kementerian PUPR periode 2020-2022 diproyeksikan menyerap total 2.888.325 orang tenaga kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

"Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).

Adapun pekerjaan Padat Karya Tunai, utamanya meliputi pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung produktivitas masyarakat perdesaan seperti peningkatan irigasi kecil, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi.

Tercatat capaian program PKT 2020-2021 telah menyerap total 2.103.069 orang tenaga kerja dengan total anggaran Rp 34,35 triliun.

Pada 2020-2021, PKT bidang sumber daya air (SDA) telah menyerap 612.673 orang tenaga kerja dengan anggaran Rp 9,70 triliun. Kemudian PKT bidang jalan dan jembatan telah menyerap 333.888 orang tenaga kerja dengan anggaran Rp 8,89 triliun.

Selanjutnya, pada PKT bidang permukiman telah menyerap 586.731 orang tenaga kerja dengan anggaran Rp 8,07 triliun. Lalu PKT bidang perumahan telah menyerap 569.777 orang tenaga kerja dengan anggaran Rp 7,67 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Realisasi 2022

Program Padat Karya Tunai, salah satunya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI)
Program Padat Karya Tunai, salah satunya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI)

Sedangkan pada 2022, telah dianggarkan senilai Rp 14,84 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 785.256 orang guna menghadapi dampak ketidakpastian global yang berpotensi menyebabkan inflasi.

Rincian alokasinya, PKT bidang SDA senilai Rp 4,21 triliun dengan target 273.946 orang tenaga kerja, PKT bidang jalan dan jembatan senilai Rp 4,40 triliun dengan target 57.544 orang tenaga kerja.

Kemudian, PKT bidang permukiman senilai Rp 2,21 triliun dengan target 67.886 tenaga kerja, dan PKT bidang perumahan senilai Rp 4,01 triliun dengan target 385.880 orang tenaga kerja.

Hingga September 2022, realisasi PKT tahun anggaran 2022 telah mencapai 63,54 persen atau Rp 9,43 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap 557.907 orang.


Rencana 2023

Kementerian PUPR menyalurkan anggaran Rp 11 triliun untuk Program Padat Karya Tunai berupa pembangunan irigasi, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR menyalurkan anggaran Rp 11 triliun untuk Program Padat Karya Tunai berupa pembangunan irigasi, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi. (Dok Kementerian PUPR)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyampaikan, Kementerian PUPR tetap mempertahankan alokasi anggaran Rp 13,76 triliun untuk program padat karya tunai tahun 2023.

Hal itu disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (9/6/2022). Menteri PUPR menyebut, angka tersebut masih sama dengan anggaran tahun 2022.

"Rencana kegiatan dengan pola padat karya pada tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp 13,76 triliun. Pada tahun 2022, ini juga sekitar Rp 13 triliun. Sehingga kami pertahankan walaupun indikasi DIPA kita Rp 98 triliun, untuk padat karya tetap kami akan pertahankan sebesar Rp 13 triliun," kata Basuki.

Basuki menjelaskan, dari anggaran program padat karya tunai itu diperkirakan dapat menyerap sekitar 650 ribu orang tenaga kerja.

Sementara, rincian lainnya dalam program padat karya tunai di bidang sumber daya air dialokasikan sebesar Rp 4,7 triliun dengan serapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 328 ribu orang.

Selanjutnya, di bidang jalan dan jembatan alokasi anggarannya sebesar Rp 4,5 triliun untuk preservasi jalan, preservasi jembatan, dan revitalisasi drainase. Diperkirakan serapan tenaga kerja mencapai 54 ribu orang.

Kemudian, di bidang permukiman dialokasikan sebesar Rp 2,11 triliun, diperkirakan serapan tenaga kerjanya sebanyak 62 ribu orang. Sedangkan di bidang perumahan dialokasikan sebesar Rp 2,45 triliun dan diperkirakan serapan tenaga kerja mencapai 206 ribu orang.

 

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya