Produk Farmasi Indonesia Mendunia, Diekspor ke Polandia dan Belanda

Ekspor obat-obatan menunjukkan bahwa produk farmasi asal Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari berbagai benua, termasuk Eropa sebagai tuan rumah.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2022, 13:30 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2022, 13:30 WIB
Obat
Ruang lab Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dexa Group, Cikarang, Bekasi yang juga memproduksi Obat Modern Asli Indonesia. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta Industri farmasi Indonesia Dexa Group berkomitmen mengekspor produk ke Polandia dan Belanda melalui anak usaha, Ferron Par Pharmaceuticals, lewat penandatanganan kerja sama dengan perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic BV asal Belanda dan Bioton S A dari Polandia.

Penandatanganan kerja sama dengan Allgen Pharmaceutical & Generic BV disaksikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di ICE BSD, Tangerang.

"Ekspor ini juga menunjukkan bahwa produk farmasi asal Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari berbagai benua, termasuk Eropa sebagai tuan rumah," kata Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Benny Sutisna Suwarno dikutip dari Antara, Kamis (20/10/2022).

Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Leo de Haan dan Paul van Sprang, yang masing-masing menduduki posisi sebagai Director di perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda dengan Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Benny Sutisna Suwarno.

Benny menyampaikan, Dexa Group melakukan penetrasi pasar ke Belanda sejak tahun 2018 melalui produk Glucient SR.

Sebelum masuk Belanda, produk tersebut sudah lebih dahulu diterima oleh pasar Inggris dan mendapatkan sambutan positif. Dexa Group kemudian melihat peluang dagang ke negara-negara Eropa lainnya.

"Kita berharap di Belanda, kita juga bisa berkembang, dimulai tahun depan sehingga bisa merambah ke negara-negara lain. Partner kita dari Allgen juga punya ambisi yang sama, juga ingin penetrasi ke negara-negara Eropa lain untuk produk kita ke Luxembourg, Belgia," ujar Benny.

Paul van Sprang kemudian menjelaskan tentang alasan perusahaannya memilih Ferron sebagai mitra. Menurut Paul, Ferron memiliki produk yang belum ada di pasar Belanda.

"Mayoritas produk Metformin di Belanda adalah instant-release, jadi kami memilih produk berbeda yang diproduksi oleh Ferron. Ferron adalah perusahaan terbaik yang mengembangkan produk ini, itulah mengapa kami memilih Ferron," ungkap Paul.

     


Memasarkan Produk

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Komisaris Utama Dexa Group Ibu Gracianti Soetikno saat mengunjungi booth Dexa Group di acara Trade Expo Indonesia 2022, ICE BSD, Tangerang, Rabu, 19 Oktober 2022..
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Komisaris Utama Dexa Group Ibu Gracianti Soetikno saat mengunjungi booth Dexa Group di acara Trade Expo Indonesia 2022, ICE BSD, Tangerang, Rabu, 19 Oktober 2022..

Kerja sama antara Ferron dan Allgen untuk memasarkan produk Glucient SR. Produk itu merupakan obat anti-diabetes dengan teknologi lepas lambat atau sustained-release.

Berbeda dengan produk instant-release yang harus dikonsumsi hingga tiga kali sehari, produk berteknologi sustained-release dapat dikonsumsi cukup satu kali sehari bagi diabetes.

Pada hari yang sama, PT Ferron Par Pharmaceuticals juga menandatangani kerja sama dengan perusahaan asal Polandia, Bioton SA dalam acara Indonesia - Central & Eastern European (INACEE) Business Forum 2022.

Bioton SA merupakan perusahaan terkemuka untuk Bioteknologi yang terkait dengan pengobatan Diabetes Melitus tipe II.

 


Tahun Ini, Dexa Group Incar Ekspor 15 Juta Tablet Obat Diabetes ke Polandia

Obat Langka, DPRD Rekomendasikan BPK Audit RSUD Morowali
Ilustrasi obat-obatan, Ilustrasi: pixabay

Sebelumnya, Dexa Group melalui PT Ferron Par Pharmaceuticals secara resmi memasarkan produk farmasinya, Avamina SR® ke Polandia. Untuk tahun ini, ditargetkan sebanyak‎ 15 juta tablet bisa masuk ke Negeri Elang Putih tersebut pada tahun ini.

Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals, Krestijanto Pandji mengatakan, pada ekspor perdana yang berlangsung hari ini, pihaknya mengirim 5 juta tablet. Namun hingga akhir tahun ini ditargetkan akan mencapai 15 juta tablet.

"Untuk Polandia tahun ini targetkan 15 juta tablet," ujar dia di Cikarang, Jawa barat, Selasa (2/7/2019).

Selain pasar Polandia, lanjut dia, Ferron juga tengah melakukan penjajakan ekspor ke Belarus dan Rusia. Namun untuk merealisasikan ekspor produk farmasi ke dua negara tersebut dinilai masih membutuhkan waktu.

"Belrus dan Rusia, kita masih proses. Karena untuk Polandia saja butuh waktu 2-3 tahun untuk proses registrasi‎. Tetapi Polandia menjadi menjadi hub bagi pasar lain," jelas dia.


Sudah Ekspor ke Inggris dan Belanda

Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat
Ilustrasi Obat-Obatan Credit: pexels.com/Mart

Sebelum melakukan ekspor ke Polandia, Dexa Group sudah mulai menjual produk farmasinya ke Inggris pada 2008 dan Belanda pada 2018. Sehingga dengan ekspor perdana hari ini menjadikan Polandia sebagai negara ke-3 tujuan ekspor di kawasan Eropa.

Namun jauh sebelum menembus pasar Eropa, Dexa Group juga telah memasarkan produknya di kawasan Asia Tenggara, yaitu Myanmar pada 1993. Setelah ekspor perdana ke Myanmar, Dexa Group terus merambah pasar tujuan ekspor lainnya hingga ke empat benua yaitu Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa.

"Kita juga sudah ke AS, Kanada, ke semua negara ASEAN. Di Afrika kita ke Nigeria," tandas dia.

  

Infografis Meroketnya Harga Obat dan Asupan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meroketnya Harga Obat dan Asupan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya