Siap Rights Issue, KB Bukopin Bakal Disuntik Modal Kookmin Bank

PT Bank KB Bukopin Tbk dalam waktu dekat akan melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII).

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 20:30 WIB
PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)
PT Bank KB Bukopin Tbk. PT Bank KB Bukopin Tbk dalam waktu dekat akan melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII). (Perseroan)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank KB Bukopin Tbk dalam waktu dekat akan melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII).

KB Bukopin berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 120 miliar saham kelas B dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII.

"Rencana penambahan modal hasil PUT VII akan memperkuat struktur permodalan KB Bukopin dalam rangka memenuhi regulasi pemenuhan modal minimum dan menunjang pengembangan usaha sesuai dengan strategi KB Bukopin, sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi pemegang saham KB Bukopin," kata Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin dikutip dari Antara, Rabu (26/10/2022).

Seiring dengan semakin positifnya tren pengembangan bisnis emiten berkode saham BBKP itu, pemegang saham mayoritas KB Kookmin Bank pun memberikan dukungannya kepada KB Bukopin.

KB Kookmin Bank sebelumnya telah menginvestasikan Rp1,46 triliun pada Juli 2018 untuk mengakuisisi 22 persen saham KB Bukopin.

Selanjutnya pada Juli dan September 2020, dilakukan peningkatan modal kedua dengan investasi senilai Rp3,64 triliun, sehingga kepemilikan saham KB Kookmin menjadi 67 persen dengan status pemegang saham pengendali.

Kemudian pada November 2021, KB Kookmin kembali melakukan peningkatan modal ketiga dengan menginvestasikan Rp4,72 Triliun untuk memperkuat posisinya sebagai pemegang saham terbesar di KB Bukopin.

 

Pasar Induk Kedua

Bank KB Bukopin
Bank KB Bukopin.

Indonesia sendiri telah ditetapkan sebagai "pasar induk kedua" oleh KB Financial Group (KBFG) dan selanjutnya akan memusatkan kemampuan afiliasi dalam grup induknya.

Sejauh ini, KBFG telah memasuki industri perbankan atau keuangan, konsumen atau sekuritas atau asuransi, dan berencana untuk mengamankan daya saing dengan cara yang berbeda dan unik dalam mempromosikan kemitraan aktifnya. Hal itu dilakukan berdasarkan pengalaman sinergi di Korea dan pemahaman tentang lingkungan dan peraturan setempat.

Salahsatu visi mereka yaitu "One KB in Indonesia‟ untuk mengamankan daya saing yang berbeda dengan menciptakan sinergi antar afiliasi KB Financial Group termasuk KB Bukopin.

"Tahun ini KB Bukopin memang sangat fokus menjadi clean bank pada tahun depan. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special assset management sehingga ke depannya diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan kualitas aset yang baik," ujar Shin.

Bank KB Bukopin Pangkas Kredit Macet Rp 2,65 Triliun

PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)
PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)

PT Bank KB Bukopin Tbk telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Pricipal Balance (OPB) Rp4,14 triliun dan nilai jual Rp 2,65 triliun atau USD 183,08 juta.

Transaksi pada 21 Juni 2022 yang bernilai 31,31 persen dari nilai buku ekuitas KB Bukopin per 31 Desember 2021 itu menunjukkan bank itu mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari kredit macet dan menjadi clean bank.

Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin menyampaikan dalam rangka melakukan perbaikan kinerja KB Bukopin, pelaksanaan transaksi tersebut akan menurunkan tingkat Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan sekaligus menurunkan tingkat NPL.

NPL gross dan NPL Net akan turun dari 10,66 persen dan 4,91 persen pada posisi Desember 2021 menjadi 5,94 persen dan 3,60 persen pada posisi Desember 2022.

"Sehingga diharapkan KB Bukopin bisa meningkatkan kemampuan dalam penyaluran kredit baru yang lebih berkualitas," katanya dikutip dari Antara, Senin (18/7/2022).

Ia menjelaskan, KB Bukopin akan mengalihkan kepemilikan portofolio aset bermasalah kepada Special Purpose Company (SPC) di Singapura.

Selanjutnya SPC meneruskan obligasi senilai USD 180 juta sebagai pembayaran. KB Kookmin Bank akan menerbitkan Stand-by Letter of Credit (SBLC) sebesar USD 185 juta tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan serta menyediakan Fasilitas Kredit Revolving (RCF) kepada SPC.

KB Bukopin ditunjuk sebagai servicing agen atau agen koleksi dan bertanggung jawab atas penagihan, penegakkan, dan sebagainya atas nama SPC, yang kemudian akan menghasilkan sumber utama arus kas untuk SPC.

Keyakinan KB Bukopin

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

KB Bukopin memiliki keyakinan yang tinggi terhadap IDMB United Pte Ltd (lUL) karena surat berharga (private bond) yang akan diterbitkan oleh IUL sebagai instrumen pembayaran non-tunai akan di jamin dengan SBLC yang diterbitkan oleh KB Kookmin Bank selaku pemegang saham pengendali di KB Bukopin.

“KB Bukopin akan memiliki struktur keuangan yang lebih sehat dan menjadi lebih layak dengan profil risiko yang lebih baik, sehingga di masa depan KB Bukopin dapat berkonsentrasi dan mengalokasikan sumber daya untuk rnengembangkan kompetensi dan mempercepat pertumbuhan bisnis, serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan” kata Shin.

Tahun ini, katanya, KB Bukopin fokus menciptakan bank yang bebas dari kredit macet dan menjadi clean Bank pada 2023. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi" special assset management sehingga ke depannya diharapkan akan dapat menangani kredit bermasalah secara cepat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya