Liputan6.com, Jakarta Konstruksi Jalan Tol Trans Jawa ruas Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4A (Probolinggo Timur-Gending) sepanjang 8,57 km target beroperasi pada pertengahan 2023.
PT Waskita Toll Road (WTR) melalui anak usaha PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol (TPJT) melaporkan, progres konstruksi Ruas Tol Paspro Seksi 4A per awal November 2022 telah mencapai 71,38 persen.
Baca Juga
Seksi tersebut ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan 2023. Sebelumnya, Seksi 1-3 (Pasuruan-Probolinggo Timur) sepanjang 31,3 Km telah beroperasi sejak 2019. Sehingga nantinya ruas tol yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa tersebut akan dapat menyambungkan wilayah Pasuruan hingga Gending.
Advertisement
Direktur Utama WTR Rudi Purnomo menyampaikan, konstruksi Ruas Tol Paspro Seksi 4A merupakan salah satu realisasi penyerapan dana penyertaan modal negara (PMN), yang diterima pada awal 2021.
Selain itu, Rudi juga menjelaskan, keberadaan Ruas Tol Paspro dapat meningkatkan konektivitas daerah Jawa Timur ke wilayah lain, termasuk Jakarta.
“Nantinya saat sudah beroperasi penuh, Ruas Tol Paspro akan dapat menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan, baik untuk kebutuhan logistik maupun pariwisata dari arah Jember dan Banyuwangi menuju Surabaya atau sebaliknya, dimana jalur tersebut dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dan mempermudah akses ke jalan tol," urainya.
Pangkas Waktu Tempuh
Direktur Utama TPJT Mulya Setiawan mengatakan, jika sudah beroperasi penuh, nantinya Ruas Tol Paspro akan memangkas waktu tempuh dari Pasuruan menuju Gending.
Selain itu juga akan mempermudah akses menuju Kota Probolinggo dan menyambungkan berbagai wilayah di Jawa Timur.
“Lokasi Ruas Tol Paspro yang strategis dapat mempermudah akses menuju area pariwisata nasional, seperti Gunung Bromo dan Tengger Semeru. Melalui Gerbang Tol Gending yang jaraknya hanya 2,6 km dari jalur Pantura, pengguna jalan dan turis dari arah Pantura dapat sampai di area pariwisata nasional dengan waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan melalui jalan nasional," tuturnya.
Advertisement
Alasan Jasa Marga Pisahkan Pengelolaan Jalan Tol Trans Jawa
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memisahkan Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, mengucapkan rasa terima kasih kepada Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, serta para stakeholder lainnya yang telah memberikan banyak dukungan. Sehingga proses aksi korporasi ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Menurut dia, pelaksanaan pemisahan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis Jasa Marga.
"Pengelolaan ruas Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 676 Km diharapkan dapat lebih optimal, dengan pengoperasian yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan kepada para pengguna jalan tol,” terang Subakti, Sabtu (9/7/2022).
Subakti menambahkan, dalam jangka panjang, prospek pertumbuhan Jalan Tol Trans Jawa akan sangat baik. Dengan potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Jasa Marga, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara, para pemegang saham, dan stakeholder lainnya," imbuhnya.
Seketaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, dengan adanya pemisahan 4 ruas jalan tol dan 9 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) merupakan langkah awal untuk meningkatkan pembiayaan (equity fund raising) dari Jasa Marga sebagai BUMN yang bergerak di industri jalan tol.
"Jalan Tol Trans Jawa milik Jasa Marga Group yang dikelola oleh PT JTT mencapai 676 km, dimana ini merupakan 54 persen dari ruas tol keseluruhan milik Jasa Marga Group, atau sebesar 27 persen dari total seluruh jalan tol di Indonesia," bebernya.