Harga Minyak Dunia Meroket ke USD 85,43 per Barel

Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup melonjak USD 2,40 atau 2,8 persen menjadi USD 85,43 per barel.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Des 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 08:00 WIB
minyak-dunia-harga-130925d.jpg
Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup melonjak USD 2,40 atau 2,8 persen menjadi USD 85,43 per barel.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia hari ini naik lebih dari USD 2 per barel pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) di tengah tanda-tanda pasokan yang lebih ketat

Kurs dolar Amerika Serikat (AS) terpantau lebih lemah dan optimisme atas pemulihan permintaan di China, konsumen minyak mentah terbesar dunia.

Dikutip dari Antara, Kamis (1/22/2022), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup melonjak USD 2,40 atau 2,8 persen menjadi USD 85,43 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat USD 2,35 atau 3,01 persen, menjadi menetap di USD 80,55 per barel.

Dukungan mengikuti ekspektasi pasokan minyak mentah yang lebih ketat. Namun, keuntungan dibatasi keputusan OPEC+ untuk mengadakan pertemuan virtual 4 Desember yang menandakan sedikit kemungkinan perubahan kebijakan, sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada Rabu (30/11/2022).

Stok minyak mentah AS anjlok hampir 13 juta barel, terbesar sejak 2019, dalam pekan yang berakhir 25 November, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).

Tetapi permintaan minyak pemanas turun untuk minggu kedua berturut-turut menjelang musim dingin, membatasi dukungan harga.

"Menjalankan semua minyak mentah itu melalui kilang, Anda akan memproses banyak distilasi ... ada alasan untuk khawatir di sini," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

 

 

 

Produksi Minyak AS

Harga Minyak Jatuh Gara-gara Yunani
Harga minyak mentah acuan AS turun 7,7 persen menjadi US$ 52,53 per barel dipicu sentimen krisis penyelesaian utang Yunani.

Demikian pula, produksi minyak AS naik 2,4 persen menjadi 12,27 juta barel per hari (bph) pada September, angka pemerintah menunjukkan pada Rabu (30/11/2022), tertinggi sejak awal pandemi COVID-19.

Badan Energi Internasional memperkirakan produksi minyak mentah Rusia akan dibatasi sekitar 2 juta barel minyak per hari pada akhir kuartal pertama tahun depan, kata ketua Fatih Birol kepada Reuters, Selasa (29/11/2022).

Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memberlakukan batasan harga, kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova.

Di sisi permintaan, dukungan lebih lanjut datang dari optimisme pemulihan permintaan di China, pembeli minyak mentah terbesar di dunia.

China melaporkan lebih sedikit infeksi COVID-19 daripada Selasa (29/11/2022), sementara pasar berspekulasi bahwa protes akhir pekan dapat mendorong pelonggaran pembatasan perjalanan.

Guangzhou, kota selatan, melonggarkan aturan pencegahan COVID di beberapa distrik pada Rabu (30/11/2022).

Penurunan dolar AS juga mendukung harga minyak. Greenback yang lebih lemah membuat kontrak minyak berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dan meningkatkan permintaan.

Harga BBM Pertamina Naik 1 Desember 2022, Cek Daftar Terbarunya

20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tepat per 1 Desember 2022, harga BBM Pertamina naik untuk tiga jenis bahan bakar non-subsidi, yakni Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53).

Mengutip situs resmi mypertamina.id, Kamis (1/12/2022), harga BBM jenis Pertamax Turbo naik Rp 900 per liter. Sebagai contoh, PT Pertamina (Persero) mengubah harga jual Pertamax Turbo untuk wilayah DKI Jakarta, dari Rp 14.300 per liter jadi Rp 15.200 per liter.

Sementara untuk BBM jenis Dexlite mengalami lonjakan Rp 300 per liter, dari Rp 18.000 per liter (untuk wilayah Jakarta) menjadi Rp 18.300 per liter.

Sedangkan Pertamina Dex sebagai produk BBM termahal milik Pertamina naik Rp 250 per liter. Untuk di Jakarta, harganya naik dari Rp 18.550 per liter menjadi Rp 18.800 per liter.

Di luar ketiga produk tersebut, Pertamina masih mempertahankan harga BBM yang terkena kompensasi atau subsidi.

Harga Pertalite (RON 90) masih dipukul rata Rp 10.000 per liter untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu Pertamax (RON 92) dibanderol mulai dari Rp 13.900 per liter, dan Solar Subsidi (CN 48) di angka Rp 6.800 per liter.

Berikut update harga BBM Pertamina per 1 Desember 2022:

1. Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)

2. Pertamax (RON 92):

- Rp 13.900 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 14.200 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 14.500 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

Harga BBM Lain

Antrean Kendaraan Jelang Pemberlakuan Kenaikan BBM di SPBU Cinere
Antrean kendaraan warga mengisi BBM Pertalite sebelum pemberlakuan harga resmi jam 14.30 kenaikan BBM pada salah satu SPBU di kawasan Cinere, Depok, Sabtu (3/9/20222). Hari ini pemerintah secara resmi menaikkan BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (merdeka.com/Arie Basuki)

3. Pertamax Turbo (RON 98):

- Rp 15.200 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 15.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 15.800 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

4. Solar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 (seluruh Indonesia)

5. Dexlite (CN 51)

- Rp 18.300 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 18.650 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 19.000 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

6. Pertamina Dex (CN 53)

- Rp 18.800 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 19.200 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

- Rp 19.600 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya