BPJS Ketenagakerjaan Siap Beri Santunan 10 Korban Meninggal Ledakan Tambang Batu Bara Sawahlunto

PT NAL merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solok terhitung mulai tanggal (TMT) November 2012 dengan jumlah tenaga kerja yang terdaftar sebanyak 336 orang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Des 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi Ledakan Tambang Batu Bara
Tambang batubara di Desa Salak, kota Sawahlunto, Sumatera Barat Meledak.

Liputan6.com, Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK memastikan memberikan bantuan kepada para pekerja yang menjadi korban ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan penanganan sesuai prosedur dan perawatan maksimal kepada para korban ledakan tambang batu bara.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar menjelaskan, Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJAMSOSTEK Solok telah berada di lokasi kejadian dan rumah sakit setelah mendapatkan informasi ledakan tambang dari media masa dan HRD PT Perusahaan Nusa Alam Lestari (PT NAL).

"BPJAMSOSTEK memastikan tenaga kerja yang menjadi korban mendapatkan perawatan terbaik," kata Maulana Anshari Siregar, dikutip dari Antara, Jumat (9/12/2022). 

Dia mengatakan, kehadiran tim LCT bertujuan untuk memastikan proses layanan perawatan dan pengobatan di masa golden hour (masa kritis) terhadap tenaga kerja yang sudah menjadi peserta BPJAMSOSTEK diberikan secara optimal sesuai haknya. 

PT NAL merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solok terhitung mulai tanggal (TMT) November 2012 dengan jumlah tenaga kerja yang terdaftar sebanyak 336 orang.

Negara melalui BPJAMSOSTEK hadir memberikan manfaat program kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja yang menjadi korban. 

Untuk percepatan pembayaran klaim kecelakaan kerja, katanya, juga segera dikoordinasikan agar manfaat segera dibayarkan kepada ahli waris baik santunan meninggal maupun beasiswa pendidikan untuk dua orang anak sampai perguruan tinggi. 

Sampai saat ini BPJAMSOSTEK menerima laporan korban 14 orang dengan 10 meninggal dunia, di mana sembilan orang diantaranya sudah berada di RSUD Sawahlunto dan satu orang belum dapat dievakuasi. 

Sedangkan masih ada satu orang rawat jalan, satu rawat inap dan dua orang di kontainer perusahaan (faskes PT). 

Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi persiapan proses rujukan ke mitra Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) yang ada di Kota Solok, Bukittinggi dan Padang untuk perawatan terbaik jika dibutuhkan.

Polisi Beberkan Kronologi Ledakan di Tambang Batu Bara Sawahlunto

Tambang Batubara Sawahlunto Meledak, 12 Pekerja Tertimbun
Tambang Batubara Sawahlunto Meledak, 12 Pekerja Tertimbun

Pihak kepolisian membeberkan kronologi ledakan di area tambang batu bara Sawahlunto, Sumatera Barat, tepatnya di IUP PT NAL, Jumat (9/12/2022). Kejadian tersebut awalnya terjadi sekitar pukul 9.00 WIB.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat itu para pekerja lubang memulai aktivitas penambangan yang diketahui oleh Dian Firdaus selaku Kepala Teknik Tambang (KTR) PT NAL.

Namun, tidak berselang lama, terlihat lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang tambang.

"Pada saat itu beberapa pekerja sudah ada yang masuk ke dalam lubang, selanjutnya KTT memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang," kata Dedi, Jumat (9/12/2022).

Terdapat sebanyak 15 orang dari pekerja lubang dalam saat itu. Namun, ada sembilan orang yang berhasil keluar dan enam orang lainnya masih di dalam lubang.

Dari sembilan orang, lima mengalami luka-luka. Sedangkan, empat orang meninggal dunia.

Dedi menyampaikan, saat ini masih dilakukan proses evakuasi terhadap para pekerja lubang. Dia menduga, para pekerja lubang tambang yang masih terkurung di dalam lubang berada pada kedalaman kurang lebih 200 meter.

 

Gas Metan

Adapun kondisi lubang terdapat kandungan gas metan. Pada lubang itu terdapat beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang.

"Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dulu," ucap Dedi.

Dedi mengatakan, hal itu menjadi alasan pihaknya belum memprioritaskan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab ledakan. Apalagi belum diketahui persis bagaimana kondisi di dalam lubang.

"Masih didalami oleh Polres, dan Polda Sumbar turun untuk mengawal proses penyelidikan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya