Liputan6.com, Jakarta - Meskipun tidak ada cuti bersama, pemerintah memperkirakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik pada momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2022 mencapai 44,17 juta orang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan puncak mudik dan arus balik terdiri dari 2 sesi yaitu posisi puncak arus mudik pertama pada tanggal 23-24 Desember 2022 dan untuk puncak arus balik pertama pada tanggal 25-26 Desember 2022.
Baca Juga
Sedangkan puncak arus mudik kedua tanggal 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik kedua diperkirakan terjadi tanggal 1-2 Januari 2023.
Advertisement
Sebagian dari para pemudik tersebut akan menggunakan kendaraan pribadi dan melewati Tol Trans Jawa.
Nah, perjalanan akan lebih lengkap apabila semua kebutuhan di perjalanan sudah disiapkan dengan matang, termasuk memastikan saldo E-Toll tercukupi.
"Selain saldo E-Toll, pastikan kondisi kendaraan fit dan juga ketercukupan bahan bakar terpenuhi. Oh satu lagi, Download Aplikasi Travoy agar perjalanan libur akhir tahun semakin nyaman dan aman," tulis instagram official.jasamarga, dikutip Kamis (22/12/2022).
Dalam unggahan instagram tersebut, berikut ini saldo e-toll yang diperlukan untuk satu kali perjalanan:
- Tangerang menuju Cirebon (Via Ciperna) Rp 169.500
- Tangerang menuju Semarang (via GT Kalikangkung) Rp 401.500
- Tangerang menuju Yogyakarta (Via GT Boyolali) Rp 466.500
- Tangerang menuju Surabaya (via GT Warugunung) Rp 766.009
Nah, jika kamu menuju Semarang maka wajib menyiapkan saldo e-toll minimal Rp 500 ribu. Sedangkan jika menuju Surabaya maka membutuhkan saldo minimal Rp 800 ribu.
Mudik Nataru 2023, Arus Kendaraan Diprediksi Naik 7 Persen
Kementerian Perhubungan memprediksi volume kendaraan dan pergerakan penumpang mengalami peningkatan 7 persen pada libur natal dan tahun baru 2023 (Nataru).
Sebagai antisipasi lonjakan penumpang pada transportasi laut saat mudik Nataru 2023, Kementerian Perhubungan meminta agar masyarakat membeli tiket secara online.
"Jadi tidak ada penjualan tiket di pelabuhan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, usai menggelar rapat koordinasi di Merak, Banten, Kamis (8/12/2022).
Hendro mengatakan, prediksi peningkatan pergerakan penumpang dan kendaraan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Saat itu, total penumpang penyeberangan laut pada tahun 2021 sebanyak 1.873.379 orang, maka diprediksi pada tahun 2022 jumlah penumpang mencapai 2.004.516 orang.
Untuk jumlah kendaraan pada tahun 2021 sebanyak 515.582 unit, dan diprediksi libur akhir tahun ini mencapai 551.673 unit.
Dalam rapat tersebut Hendro juga memaparkan prediksi puncak mudik dan arus balik terdiri dari 2 sesi yaitu posisi puncak arus mudik pertama pada tanggal 23-24 Desember 2022 dan untuk puncak arus balik pertama pada tanggal 25-26 Desember 2022.
Sedangkan puncak arus mudik kedua tanggal 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik kedua diperkirakan terjadi tanggal 1-2 Januari 2023.
Â
Advertisement
Pantauan Wilayah
Secara umum, Ditjen Perhubungan Darat juga melakukan pantauan wilayah Bidang Angkutan Penyeberangan di 11 lintasan yaitu;
1. Merak - Bakauheni
2. Ketapang - Gilimanuk
3. Padangbai - Lembar
4. Kayangan - Pototano
5. Ajibata - Ambarita
6. Tanjung Api-Api - Tanjung Kelian
7. Sibolga - Nias
8. Bajoe - Kolaka
9. Bitung - Ternate
10. Kupang - Rote
11. Hanimua - Waipirit
Rencanakan Perjalanan
Di kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi juga mengingatkan agar masyarakat merencanakan perjalanan dengan baik.
"Kalau berangkatnya direncanakan dengan baik, antrian tersebut tidak terjadi. Kalaupun ada itu menunggu kapal, tapi sepanjang kapalnya ada, pelabuhannya dioptimalkan dan antriannya tertib maka akan makin cepat," ujar Firman.
Pada lintas penyeberangan Merak-Bakauheni, untuk melayani masyarakat yang akan menyeberang pada periode natal dan tahun baru telah disiapkan dermaga sejumlah 7 pasang dengan jenis moveable bridge. Selain itu, terdapat 62 unit kapal yang siap beroperasi, 58 unit diantaranya telah dilakukan rampcheck oleh BPTD.
Guna mengantisipasi puncak kepadatan periode Nataru mendatang, telah disiapkan sejumlah langkah strategis diantaranya dengan mengoptimalkan pola operasi kapal melalui skema normal, padat, dan sangat padat juga pendistribusian kendaraan serta mengoperasikan kapal-kapal berkapasitas besar jika terjadi lonjakan penumpang.
Advertisement